Sukses

Mendag Ingin Emas hingga Produk Otomotif RI Rajai Pasar UEA

Pemerintah Indonesia dengan Uni Emirat Arab (UEA) resmi menjalin Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Emirat Arab

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia dengan Uni Emirat Arab (UEA) resmi menjalin Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Emirat Arab (Indonesia–United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement/IUAE-CEPA), Kamis (2/8/2021).

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan dalam menjalin kemitraan dengan UAE ada beberapa komoditas yang menjadi fokusnya untuk ekspor ke Timur Tengah, salah satunya komoditas basic metal seperti stainless steel.

"Kita ingin bekerjasama untuk bagaimana kolaborasi untuk aluminium dan alumina," kata Mendag dalam konferensi pers IUAE-CEPA.

Menurutnya, selama ini Indonesia sudah sering mengekspor mobil ke beberapa negara negara Asia Tenggara, seperti Toyota Avanza dan Mitsubishi Xpander. Kendati begitu, ekspor ke pasar Timur Tengah dan Afrika belum dikelola dengan optimal.

Mendag melihat berkat kemitraan IUAE-CEPA ini, tentu pihaknya akan memanfaat peluang pasar otomotif di UAE. Dia pun berharap ke depannya otomotif Indonesia bisa merajai pasar otomotif di UEA.

"Terpenting kita ingin pasar UEA, pasar Afrika melalui UEA juga bisa menikmati industri otomotif. Sekarang sudah liat tanda-tanda otomotif masuk UEA tapi harapannya ke depan otomotif atau mobil akan juga merajai pasar otomotif UEA,” ujar Mendag.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Otomotif

Tidak hanya sisi otomotif saja yang menjadi incaran Indonesia, melainkan ada beberapa komoditas lainnya yang akan dibidik untuk ekspor ke Timur Tengah, yakni perhiasan dan emas.

"Jadi ada beberapa item karena Indonesia sedang berevolusi dari negara penjual barang mentah setengah jadi menjadi negara penjual barang industri dan industri berteknologi tinggi. Saya bisa lihat beberapa item yang sangat penting, contoh perhiasan dan emas, dan perhiasan emas HS 82," pungkasnya.   

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.