Sukses

Bulog Siap Jalankan Penugasan dari Badan Pangan Nasional

Perum Bulog harus bisa bersinergi dengan Badan Pangan Nasional dalam rangka menjaga pasar domestik.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) siap menjalankan penugasan dari Badan Pangan Nasional (BPN). Penugasan tersebut antara lain mengelola pasokan pangan pangan sehingga harga bisa stabil.

Dalam Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2021 tentang Badan Pangan Nasional, terdapat sembilan jenis pangan yang dikelola BPN yaitu beras, jagung, kedelai, gula konsumsi, bawang, telur unggas, daging ruminansia, daging unggas, dan cabai.

"Perum Bulog siap menerima penugasan dari BPN, yaitu mengelola cadangan pangan pemerintah, ketersediaan stabilisasi pasokan, dan harga pangan," kata Budi Waseso dalam rapat kerja bersama dengan Komisi IV DPR RI, Senin (30/8/2021).

Saat ini, Perum Pulog sudah menjalankan kajian mengenai pengeolaan sembilan pangan pangan itu. Selain itu, Perum Bulog juga telah meningkatkan kompetensi karyawan lewat pelatihan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sinergi

Sedangkan Anggota Komisi IV DPR RI Dwita Ria Gunadi mengatakan, Perum Bulog harus bisa bersinergi dengan BPN. Hal ini karena salah satu persiapan Perum Bulog dalam rangka pelaksanaan tugas dari BPN adalah kolaborasi dengan pasar domestik.

"Kami meminta Perum Bulog juga dapat berkolaborasi dengan petani melalui sistem kemitraan sehingga petani mendapatkan kepastian pasar dan bila dimungkinkan Perum Bulog juga memberikan pendampingan mulai dari produksi sampai pasca panennya,” ucap Dwita.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.