Sukses

Sering Dikeluhkan, DPR Wanti-Wanti Bulog Soal Kualitas Beras Bansos

DPR meminta Perum Bulog bisa kembali menjaga kualitas beras bantuan sosial (bansos) ke depan.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Suhardi Duka meminta, agar Perum Bulog bisa kembali menjaga kualitas beras bantuan sosial (bansos) ke depan. Hal ini merespon adanya temuan beras dalam kondisi buruk terjadi di beberapa daerah pada beras PPKM Darurat.

"Saya juga ingin mengkritisi terhadap penugasan diberikan kepada Bulog terhadap bantuan sosial beras harus dijaga benar. Jangan terjadi di beberapa daerah dia mengeluhkan bahwa beras Bulog itu kualitasnya rendah," katanya dalam rapat kerja bersama dengan Komisi IV DPR RI, Senin (30/8).

Poltisi Fraksi Demokrat itu tidak ingin, pada akhirnya jika kualitas beras tidak dijaga akan berdampak terhadap penugasan Bulog. Artinya Perum Bulog tidak lagi dipercaya untuk menyalurkan beras-beras bantuan tersebut.

Oleh karena itu, dia ingin ke depan Perum Bulog menjamin mutu dan kualitas daripada beras. Sehingga ke depan, Bulog juga dapat dipercayai untuk menyalurkan beras pegawai atu PNS.

"Beras pegawai saja kalau bisa disalurkan oleh Bulog dengan ketentuan bahwa kualitas, karena pegawai mengkonsumsi beras premium, minimal medium, ini bisa dilakukan saya kira Bulog akan bisa berkontribusi terhadap negara. Bisa kasih pendapatan bukan pajak," harapnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

PPKM Diperpanjang, Begini Realisasi Penyaluran Bansos Beras Bulog, Subsidi Gaji, hingga Kartu Prakerja

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, pemerintah terus memberikan bantuan sosial (Bansos) kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Seperti diketahui pemerintah memutuskan PPKM diperpanjang sampai 30 Agustus 2021.

Airlangga pun menjelaskan kemajuan penyaluran berbagai bantuan tersebut hingga saat ini. Untuk bantuan beras Bulog tahap pertama sudah disalurkan ke 20 juta keluarga penerima manfaat. Saat ini pemerintah akan memasuki tahap kedua yang akan disalurkan ke 8,8 juta keluarga.

"Beras bulog target 28,8 juta, tahap pertama sudah diselesaikan kepada 20 juta keluarga. Tahap kedua akan diberikan kepada 8,8 juta keluarga," kata Airlangga Hartarto dalam konferensi pers perpanjangan PPKM, Jakarta, Senin (23/8/2021).

Pemerintah juga penyaluran subsidi gaji kepada masyarakat yang terdampak di wilayah PPKM level 4. Masing-masing pekerja telah mendapatkan Rp 1 juta yang ditransfer ke rekening Bank BUMN.

Dari target 8,8 juta pekerja subsidi upah ini akan dilakukan sebanyak 5 tahap. Tahap pertama telah disalurkan 947.649 penerima sudah selesai. Lalu tahap kedua akan diserahkan mulai 19 Agustus sebanyak 1,25 juta penerima.

"Tahap pertama telah disalurkan kepada 97.649 penerima ini sudah selesai. Tahap kedua mulai disalurkan kepada 1,25 juta penerima mulai 19 Agustus," kata dia.

Sementara itu pada pada program BPUM realisasinya Rp 14,21 triliun. Bantuan ini diberikan kepada 11,84 juta pelaku usaha mikro atau 92,52 persen dari total anggaran Rp 15,36 triliun.

"Realisasi BPUM ini totalnya Rp 14,21 triliun terhadap 11,84 juta pelaku usaha mikro," kata Airlangga.

3 dari 3 halaman

Kartu Prakerja

Lalu pada Kartu Prakerja sudah kembali dibuka pendaftaran gelombang ke-18. Pada gelombang ini tercatat pendaftar sebanyak 3,18 juta peserta dengan peserta yang eligible hanya 2,38 juta peserta. Pada gelombang ini peserta yang lulus hanya 800 ribu orang.

"Peserta yang diterima hanya 800 ribu orang. Ini tinggal nunggu penetapan," kata dia.

Sehingga bila digabungkan dari batch 1-18 diminati oleh 67,6 juta. Pada semester I-2021 yang telah diterima sebanyak 2.772.880 orang. Lalu pada semester kedua ini akan dimulai dengan batch 18 dengan peserta 800 ribu orang dari target 3,1 juta orang sampai akhir tahun.

"Sampai akhir tahun ini ditargetkan akan mencapai 3,1 juta peserta dengan tambahan anggaran Rp 1,3 triliun," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.