Sukses

Disentil DPR Soal Impor Beras, Buwas: Itu Bukan Bulog

Bulog kini sudah tidak lagi mendapat penugasan dari pemerintah untuk melakukan impor beras.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi IV DPR RI menyinggung laporan Badan Pusat Statistik (BPS) soal pengadaan impor beras pada Juli 2021. Jumlah beras yang diimpor kala itu tercatat sebesar 41,6 ribu ton dengan nilai sekitar USD 18,5 juta.

Ketua Komisi IV DPR RI Sudin mengaku sudah mengecek langsung laporan impor beras tersebut. Menurut temuannya, pengadaan beras luar negeri kali ini bahkan datang dari negara-negara yang tidak biasanya seperti Thailand hingga Vietnam.

"Kementan bilang tidak tahu itu. Saya juga sudah mengecek ke Kemendag dan Bea Cukai. Kendala-kendala ini jangan disembunyikan," ujar Sudin, Senin (30/8/2021).

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, pihaknya kini sudah tidak lagi mendapat penugasan dari pemerintah untuk melakukan impor beras.

"Kami sampai saat ini tidak laksanakan dan dapat tugas impor. Kalau dari BPS ini beras khusus. Dulunya memang harus melalui Bulog, tapi kali ini kita tidak tahu," kata pria yang akrab disapa Buwas tersebut.

Buwas lantas menceritakan, pada 2020 lalu pemerintah memang melakukan impor 234 ribu ton beras khusus. Namun, itu di luar wewenang Bulog.

"Itu diberikan pada instansi dan perusahaan yang impor itu. Sampai saat ini Bulog tidak lakukan impor beras," tegas Buwas.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mendag Pastikan Tak Impor Beras hingga 12 Bulan ke Depan

Dua bulan lalu, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menjelaskan bahwa dipastikan Indonesia tidak akan impor beras dalam 12 bulan ke depan. Sebab, diprediksi tahun ini hasil panen padi akan mencapai 33 juta.

“Kita bisa pastikan bahwa tidak ada impor beras dan kesediaan stok di Bulog itu juga cukup bisa menampung setidaknya untuk 12 bulan depan. Karena KPSH itu 8000 ton per bulan,” kata Mendag dalam Konferensi Pers Ketersediaan Bapok dan Stabilisasi Harga, Senin (5/7/2021).

Keyakinan itu berdasar pada angka prediksi dari Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa Tahun 2021 ini hasil panen gabah padi akan lebih baik dibanding tahun 2020.

“Saya ingin ke tekan kan di sini ya. Kita lihat angka prediksi dari BPS itu bahwa tahun ini kita akan sedikit lebih baik daripada tahun lalu hasil panen yaitu 33 juta dan stok bulog pada hari ini di gudang itu ada 1,39 juta,” ujarnya.

Dengan demikian, Mendag mengatakan jika mengikuti prediksi dari BPS maka stok beras di Bulog sebanyak 1,39 juta itu cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam 1 tahun ke depan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.