Sukses

BI Luncurkan SNAP, Apa Untungnya Bagi Nasabah?

Selama ini, nasabah selalu terbentur pembayaran dengan satu jenis bank atau fintech. Namun dengan adanya SNAP, maka transaksi di e-commerce dimungkinkan untuk pembayaran dengan banyak bank.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) meluncurkan Standarisasi open Application Programming Interfaces (API) Pembayaran (SNAP) antara bank dan fintech. SNAP merupakan standar nasional protokol dan instruksi yang memfasilitasi interkoneksi antaraplikasi di proses transaksi pembayaran.

Hadirnya SNAP untuk menciptakan industri sistem pembayaran yang sehat, kompetitif, dan inovatif. Dengan begitu maka bisa menyediakan layanan sistem pembayaran yang efisien, aman dan andal untuk masyarakat.

Lalu apa manfaat SNAP bagi nasabah?

Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia Juda Agung menjelaskan, ada beberapa manfaat yang bisa didapat dari SNAP bagi nasabah. Manfaat pertama adalah nasabah dimudahkan dalam bertransaksi.

Selama ini, nasabah selalu terbentur pembayaran dengan satu jenis bank atau fintech. Namun dengan adanya SNAP, maka transaksi di e-commerce dimungkinkan untuk pembayaran dengan banyak bank.

"Keuntungan bagi nasabah, dengan adanya satu bahasa tadi ini akan lebih banyak komunikasi atau link dengan fintech atau e-commerce. Misalnya dengan bank anda, anda tidak bisa membayar karena ada perbedaan 'bahasa'," ujar Juda, Jakarta, Senin (23/8/2021).

"Tapi dengan SNAP lebih banyak bank yang join, karena bahasanya sudah sama. Tentu saja ini menguntungkan bagi nasabah karena bisa melakukan transaksi dibanyak pembayaran. Jadi nggak terfragmentasi lagi," jelasnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keuntungan Kedua

Keuntungan kedua adalah proteksi terhadap nasabah lebih terjamin. Bank Indonesia memastikan perlindungan data menjadi prioritas.

"Kedua custumer protection kita standarisasi. Bagaimana perlindungan nasabah, treatment nasabah, kalau ada kebocoran apa yang harus dilakukan. Semua kita atur. Jadi bagi nasabah ibu penting sekali," tandasnya.

 

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.