Sukses

PLN Kucurkan Investasi Rp 20 Miliar Pasok Listrik di Perbatasan Timor Leste

General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT Agustinus Jatmiko mengatakan, Rasio Desa berlistrik (RDB) di NTT kini telah mencapai 96,6 persen.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) mengeluarkan investasi Rp 20,6 miliar untuk memasok tenaga listrik bagi 2.678 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di daerah terdepan, tertinggal dan terluar (3T) di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pasokan listrik ini diantaranya menyentuh kawasan pedesaan yang berada di perbatasan dengan Timor Leste, seperti Dusun Manekik dan Dusun Webua di Kabupaten Belu.

Untuk menghadirkan listrik di kedua desa tersebut, PLN membangun jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 4,57 kms, jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 2,99 kms, dan 2 gardu dengan kapasitas masing-masing 50 kVA dengan nilai investasi mencapai Rp 2 miliar.

Tak hanya 2 dusun di perbatasan Timor Leste, PLN juga menghadirkan terang di 16 desa yang tersebar di beberapa kabupaten di NTT. Antara lain Desa Fatusuki Kabupaten Kupang, Desa Marada Mundi Kabupaten Sumba Timur, Desa Daha Elu dan Desa Cendana Kabupaten Sumba Tengah, Desa Golo Wedong Kabupaten Manggarai Barat.

Kemudian Desa Urung Dora, Desa Poco Rii, Desa Lidi, Desa Golo Nderu, Desa Golo Meleng, Desa Compang Wunis, Desa Paan Leleng, Desa Rana Kulan Kabupaten Manggarai Barat, Desa Benteng Suru, Desa Golo Woi dan Desa Patisirawalang Kabupaten Flores Timur.

Untuk melistriki di 16 desa tersebut, PLN membangun JTM sepanjang 66,96 kms, JTR sepanjang 71,55 kms, dan 20 gardu dengan kapasitas 1.000 kVA. Adapun investasi yang dikeluarkan PLN mencapai Rp 18,6 Miliar.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT Agustinus Jatmiko mengatakan, Rasio Desa berlistrik (RDB) di NTT kini telah mencapai 96,6 persen. Sementara Rasio Elektrifikasi (RE) untuk wilayah NTT telah mencapai 88,82 persen.

"Merupakan kado manis dari PLN menyambut HUT RI ke 76, PLN khususnya di NTT dapat melistriki hingga ke daerah-daerah terpencil. Kami akan terus upayakan pemerataan listrik, sesuai dengan misi PLN untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat melalui ketersediaan listrik," ujar Jatmiko dalam keterangan tertulis, Selasa (17/8/2021).

Menurut dia, upaya PLN menghadirkan listrik di wilayah 3T bukan tanpa tantangan. Ada hambatan geografis dan infrastruktur jalan yang sangat ekstem dihadapi selama menjalankan misi kelistrikan ini.

Tak hanya sampai di desa terpencil, PLN turut melistriki dusun sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi pada Kawasan Perbatasan Negara di Aruk, Motaain dan Skouw pada 11 Januari 2021 lalu.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3 Program Utama PLN

Sejalan dengan itu, di NTT telah ditetapkan 3 Program utama PLN dalam Percepatan Pembangunan Ekonomi pada Kawasan Perbatasan Negara Motaain.

Adapun 3 program utama itu yakni pembangunan jaringan listrik di Dusun Webua, Desa Dafala, Kecamatan Tasifeto Timur Pekerjaan yang sudah diselesaikan pada 10 Februari 2021. Selain itu, Pembangunan Listrik jalur Sabuk Merah Perbatasan Atambua-Motaain sepanjang 4,2 kms untuk mendukung Layanan Premium PLBN (Pos Lintas Batas Negara) Motaain yang disuplai dari 2 Penyulang. Pekerjaan ini pun telah diselesaikan pada Mei 2021.

Terakhir, pembangunan jaringan listrik di Dusun Manekik, Desa Sarabau, Kecamatan Tasifeto Timur yang pembangunan Jaringannya akhirnya dituntaskan pada 13 Agustus 2021 lalu, dilanjutkan dengan penyambungan ke pelanggan baru.

Jatmiko menyampaikan, seluruh pekerjaan ini dipantau secara rutin oleh Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Semoga dengan terangnya desa dan dusun di NTT, menjadi wujud kerja nyata PLN di tengah masa pandemi dan menambah kesejahteraan bagi masyarakat," tutup Jatmiko.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.