Sukses

Garuda Indonesia Terus Matangkan Proposal Restrukturisasi Utang

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk terus berusaha keras untuk menyelesaikan restrukturisasi pinjaman perusahaan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk terus berusaha keras untuk menyelesaikan restrukturisasi pinjaman perusahaan. Untuk diketahui, maskapai nasional ini memiliki utang hingga Rp 70 triliun.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan, Garuda Indonesia terus melakukan penggodokan proposal restrukturisasi. Setelah selesai, ia baru akan menjelaskan detail mengenai isi proposal tersebut.

"Semua belum final, proposal belum final. Ketika sudah jadi kami akan sampaikan proposalnya seperti apa," kata Irfan Setiaputra dalam RUPST, Jumat (13/8/2021).

Sementara terkait dengan kapan selesainya proposal tersebut, dirinya belum bisa memastikan. Lantaran manajemen masih membahas hal tersebut dengan pemegang saham.

"Kami berharap dapat selesai segera tapi ternyata banyak komunikasi dan diskusi dengan pemegang saham," pungkas Irfan.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terlilit Utang Rp 70 Triliun

Maskapai nasional Garuda Indonesia tengah berada dalam kondisi kritis. Perseroan diketahui memiliki utang mencapai Rp 70 triliun atau sekitar USD 4,5 miliar dollar AS.

Restrukturisasi menjadi pilihan untuk menyelamatkan BUMN ini. Dalam kondisi sulit, seluruh karyawan Garuda Indonesia dinilai harus memiliki pola pikir mandiri yang kompetitif.

Menurut pengamat penerbangan California State University Fresno Hendra Soemanto, pola pikir atau mindset dari para people management internal Garuda Indonesia harus ikut bertransformasi, bukan hanya perusahaan secara keseluruhan.

"Selama ini, telah terpola dalam mindset mayoritas karyawan BUMN bahkan level top management bahwa pemerintah, sebagai pemegang saham terbesar perusahaan akan menyelamatkan perusahaan dengan kebijakan dan hal ini sedikit banyak memengaruhi budaya dan iklim kerja. Pola pikir tersebut menghasilkan SDM yang manja dan cenderung berada di comfort zone dalam waktu lama," ujar Hendra dalam keterangannya kepada Liputan6.com, Senin (7/6/2021).

Lanjut Hendra, sudah saatnya Garuda Indonesia memikirkan sistem atau model manajemen yang strategis dan lebih ideal dengan pemimpin yang mampu memotivasi semua karyawan untuk berkompetisi dan berpikir inovatif.

Harapan ke depannya, Garuda Indonesia dapat memperbaiki kinerja dan semua proses kegiatan perusahaan, yang di dalamnya terdapat insan dengan integritas tinggi, produktif dan komersial untuk menghasilkan kinerja yang sempurna, yang sejalan dengan perkembangan teknologi dan industri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.