Sukses

Tuntas 100 Persen, Bendungan Marangkayu Airi 4.500 Ha Lahan Irigasi di Kaltim

Bendungan Marangkayu berkapasitas tampung 12,37 juta m3 ini masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merampungkan pembangunan Bendungan Marangkayu di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim).

Bendungan dengan kapasitas tampung 12,37 juta m3 ini masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai Perpres Nomor 109 Tahun 2020 untuk menambah jumlah tampungan air dalam rangka mendukung program ketahanan pangan dan air.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, potensi air di Indonesia cukup tinggi sebesar 2,7 triliun m3 per tahun.

Dari volume tersebut, air yang bisa dimanfaatkan sebesar 691 miliar m3 per tahun, dengan sekitar 222 miliar m3 per tahun dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti kebutuhan rumah tangga, peternakan, perikanan dan irigasi.

"Untuk itu dilaksanakan pembangunan bendungan yang diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani," kata Menteri Basuki, Jumat (13/8/2021).

Bendungan Marangkayu dibangun Balai Wilayah Sungai (BWS) BWS Kalimantan IV Samarinda, Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR dengan memanfaatkan Daerah Aliran Sungai (DAS) Marangkayu yang memiliki luas DAS sekitar 243 km2.

Waduk ini diproyeksikan untuk pengembangan dan peningkatan Daerah Irigasi (DI) Marangkayu yang memiliki luas potensi lebih dari 3.000 ha dengan luas yang tergarap saat ini sekitar 1.300 ha dengan sistem tadah hujan dan irigasi desa.

Konsep rencana pengembangan DI Marangkayu sesuai kondisi karakteristik daerah adalah dengan merencanakan sistem jaringan irigasi teknis, di mana kebutuhan air irigasinya disuplai dari bendungan yang memanfaatkan aliran sungai Marangkayu. Sehingga diharapkan meningkatkan jumlah masa panen dalam satu tahun.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rincian Proyek

Bendungan Marangkayu akan dimanfaatkan untuk mengaliri lahan irigasi seluas 1.500 ha, sumber air baku 450 liter per detik, serta untuk pengendalian banjir dan potensi pariwisata.

Biaya konstruksinya berasal dari APBN Rp 63,03 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Waskita Karya (persero)-PT Brantas Abipraya untuk pembangunan spillway.

Sementara untuk tubuh bendungan menggunakan dana APBD Pemprov Kaltim dan dikerjakan oleh Dinas PU Provinsi Kaltim.

Saat ini berdasarkan data, porsi pekerjaan fisik yang menjadi kewenangan pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR telah tuntas 100 persen.

Selanjutnya tengah dilaksanakan penyelesaian pembebasan lahan yang dilaksanakan oleh Pemprov Kaltim untuk dapat dilakukan proses penggenangan.

Saat ini di Kalimantan Timur juga tengah dibangun Bendungan Sepaku Semoi yang berada di Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.

Bendungan ini memiliki kapasitas tampungan sebesar 10 juta m3 dengan luas genangan 232,51 ha.

Kehadiran Bendungan Sepaku Semoi diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air baku di Kota Balikpapan sebesar 2.000 liter per detik dan 500 liter per detik untuk Kabupaten Penajam Pasar Utara.

Pembangunan bendungan senilai Rp 589 miliar ini dilaksanakan oleh Balai Wilayah Sungai Kalimantan III dengan kontraktor PT Brantas Abipraya dan progres konstruksi 10,6 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.