Sukses

Garap Kompleks Petrokimia, Chandra Asri Siap Konstribusi Rp 41 T ke PDB

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk tengah menggarap proyek kompleks petrokimia terintegrasi skala global kedua di Indonesia melalui Chandra Asri Perkasa (CAP) 2.

Liputan6.com, Jakarta - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk tengah menggarap proyek kompleks petrokimia terintegrasi skala global kedua di Indonesia melalui Chandra Asri Perkasa (CAP) 2. Nantinya, diharapkan akan banyak efek berganda (multiplier effect) dari proyek tersebut.

Chandra Asri pun telah mendapatkan sokongan investasi USD 1,7 miliar atau Rp 24,65 triliun dari Thai Oil Public Company Limited (Thaioil), kilang minyak unggulan dari PTT Public Company Limited (PTT). 

Direktur Sumber daya Manusia dan Urusan Korporat sekaligus Sekretaris Perusahaan Chandra Asri Suryandi mengatakan, Thaioil terpilih dengan mempertimbangkan penyelarasan strategis, nilai sinergis, prinsip kemitraan, manajemen dan kesesuaian teknologi.

"Secara keseluruhan, Thaioil memiliki kecocokan terkuat dalam pengetahuan teknis dan keahlian di industri ini, termasuk mengenai manajemen, keuangan dan keahlian teknis," kata dia, Selasa (10/8/2021).

Proses konstruksi proyek ini diperkirakan memakan waktu 4-5 tahun dan akan menciptakan 25.000 lapangan pekerjaan pada masa konstruksi.

Hasil kajian dari DDTC Tax Consulting pada 2021 mengatakan bahwa proyek CAP 2 ini dapat menciptakan hilirisasi, memberikan pekerjaan langsung terhadap 3 juta orang, memberikan kontribusi peredaran upah nasional sebesar Rp 8,6 triliun, memberikan output langsung terhadap PDB Rp 41 triliun yang berdampak turunan terhadap perekonomian Rp 220 triliun. 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kapasitas Produksi

Selain itu, CAP 2 ini akan menggandakan kapasitas produksi menjadi 4,2 juta ton per tahun menjadi lebih dari 8 juta ton per tahun. Dengan itu, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik dan mengurangi ketergantungan kita pada impor.

"Yang tentu saja akan terbuka juga peluang pengembangan usaha di Industri hilir yang menggunakan produk petrokimia, penyediaan aktivitas ekonomi berkelanjutan, perbaikan devisa, technology sharing, dampak ekternalitas pengganda terhadap kawasan sekitarnya," kata dia.

Selain itu, CAP 2 juga memberikan kontribusi pada penguatan kapasitas yaitu dengan membangun kompetensi masyarakat melalui politeknik petrokimia yang bekerja sama dengan Kementrian Perindustrian.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.