Sukses

Harga Emas Anjlok ke Level Terendah Dalam Sebulan

Harga emas turun ke level terendah dalam lebih dari sebulan pada hari Jumat karena laporan tenaga kerja AS

Liputan6.com, Jakarta Harga emas turun ke level terendah dalam lebih dari sebulan pada hari Jumat setelah laporan tenaga kerja AS yang kuat mendorong ekspektasi Federal Reserve dapat mulai mengurangi dukungan ekonominya lebih cepat dari yang diantisipasi sebelumnya.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (7/6/2021), harga emas di pasar spot turun 2,2 persen menjadi USD 1.763,96 per ounce pada 13:50, setelah menyentuh level terendah sejak 30 Juni di USD 1.757.70. Harga emas berjangka AS ditutup turun 2,5 persen pada USD 1.763,10.

Dasar-dasarLaporan nonfarm payrolls (NFP) AS melebihi ekspektasi dengan penambahan 943.000 pekerjaan bulan lalu.

"Angka pekerjaan memukul harga emas karena mereka meniup ekspektasi, sehingga pasar mengantisipasi bahwa tanggal taper Fed dapat dimajukan dengan pengumuman pada bulan September dan pengurangan aktual pada awal Januari kemungkinan besar," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar. di Blue Line Futures di Chicago.

Spekulasi tentang bank sentral yang mengurangi program stimulusnya telah muncul dalam beberapa hari terakhir.

Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas tanpa bunga.

Edward Moya, analis pasar senior di OANDA, juga mengatakan bahwa sebagian besar kenaikan pekerjaan dalam laporan tersebut berasal dari sektor rekreasi dan perhotelan dengan upah yang lebih rendah yang tidak inflasi, mengurangi daya tarik emas sebagai lindung nilai terhadap kenaikan harga.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Prediksi Harga Emas

Harga emas bisa jatuh menuju USD 1.700 dalam waktu dekat, namun "kita masih akan melihat sejumlah besar dukungan dipompa ke dalam ekonomi global, dan itu masih harus mendukung emas," kata Moya.

Dolar dan benchmark imbal hasil Treasury 10-tahun melonjak setelah data tersebut, mengurangi daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil.

"Kami telah melihat PDB puncak, pendapatan perusahaan puncak dan data ekonomi akan beragam ke depan, jadi emas masih bernilai cukup bagus," berpotensi membatasi penurunannya, Streible Blue Line menambahkan.

Terperangkap dalam slipstream emas, perak tergelincir 3,2 persen menjadi USD 24,33 per ounce, sementara platinum turun 2,2 persen menjadi USD 983,53 dan ditetapkan untuk minggu terburuk sejak Juni. Palladium, turun 0,8 persen menjadi USD 2.628,72.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.