Sukses

Varian Delta dan PPKM Level Diperpanjang Jadi Pengganjal Pertumbuhan Ekonomi di Paruh Kedua 2021

Merebaknya virus varian delta memaksa pemerintah untuk kembali melakukan PPKM level.

Liputan6.com, Jakarta Pertumbuhan ekonomi nasional masih akan dibayangi merebaknya varian baru Delta Covid-19 yang mendorong pemerintah melakukan pembatasan melalui PPKM level 4 dan lainnya.

Meski sebelumnya, pertumbuhan ekonomi mampu mencapai 7,07 persen (yoy) pada kuartal II-2021 dibandingkan periode kuartal II-2020 yang terkontraksi - 5,39 persen. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai capaian pertumbuhan ekonomi tersebut, menunjukkan pulihnya ekonomi nasional dari dampak pandemi Covid-19.

Ini diungkapkan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers KSSK Triwulan III-2021, Jakarta, Jumat (6/8/2021). "Realisasi pertumbuhan ekonomi seperti disampaikan BPS ini 7,07 persen (yoy), hal ini melanjutkan perbaikan yang sudah mulai terjadi pada kuartal pertama tahun 2021," jelas dia.

Dia mengatakan jika capaian pertumbuhan ekonomi sejalan dengan strategi yang dilakukan pemerintah sejak kuartal I-2021.

Namun, harus diakui pemerintah kembali harus menghadapi lonjakan kasus Covid-19 akibat varian delta, memasuki kuartal III.

Merebaknya virus varian delta tersebut kata Sri Mulyani memaksa pemerintah untuk kembali melakukan pembatasan sosial mobilitas masyarakat.

Dua kebijakan yang diambil yakni Pemberlakuan Pembatasan Sosial Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan PPKM 4 level.

"Peningkatan covid-19 dan tingginya kematian akibat Covid dengan varian delta telah mendorong pemerintah melakukan pembatasan mobilitas dari PPKM Darurat jadi 3 dan 4 level yang lebih detil," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ajak Kendalikan

Pengurangan mobilitas manusia tersebut akan mempengaruhi target pertumbuhan ekonomi global dan kinerja ekspor nasional.

Selain itu, pembatasan sosial juga mengganggu kinerja di sektor akomodasi dan makanan minuman seperti perdagangan, transportasi, hotel dan restoran.

"Penerapan PPKM Darurat dan level ini akan mengurangi aktivitas perekonomian khususnya yang berhubungan dengan mobilitas misalnya konsumsi, investasi dan penyebaran covid varian delta ini akan mempengaruhi global outlook dan eksport kita," tutur dia.

Untuk itu semua pihak menurutnya, memiliki kepentingan bersama untuk mengendalikan varian delta yang akan memberikan down side risk bagi outlook perekonomian pada paruh kedua tahun 2021.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.