Sukses

Perpanjangan PPKM Sudah Mempertimbangkan Keseimbangan antara Kesehatan dan Ekonomi

Hasil monitoring selama penerapan PPKM periode sebelumnya dengan menunjukkan indeks mobilitas meningkat dan banyak daerah masih abai protokol kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Jodi Mahardi mengatakan, pemerintah sudah mempertimbangkan berbagai hal dalam pengambilan keputusan perpanjangan PPKM hingga 9 Agustus 2021.

"Aspirasi dari bawah juga jadi concern kita. Kita berupaya menyeimbangkan semuanya antara kesehatan dan ekonomi di masyarakat," kata Jodi kepada merdeka.com, Kamis (5/8/2021).

Dia menjelaskan pemerintah memperpanjang penerapan PPKM level 4 dari 3 - 9 Agustus 2021 dengan beberapa penyesuaian aktivitas dan mobilitas masyarakat sesuai kondisi tiap daerah.

Putusan tersebut diambil sesuai pertimbangan masukan para ahli, masyarakat. Hasil monitoring selama penerapan PPKM periode sebelumnya dengan menunjukkan indeks mobilitas meningkat dan banyak daerah masih abai protokol kesehatan.

"Walaupun hasil monitoring menunjukkan perbaikan di skala nasional, baik kasus harian, tingkat kasus aktif, tingkat kesembuhan dan persentase BOR," ungkapnya.

Sebab itu masyarakat diminta memanfaatkan momentum perpanjangan PPKM level 4 ini. Sehingga memperbaiki penanganan COVID-19 di wilayah masing-masing.

"Caranya : disiplin prokes dan kurangi mobilitas. Kita berharap Jika angka kasus turun merata di tiap daerah, minggu depan banyak daerah turun level PPKM-nya," pungkasnya.

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menperin: Kinerja Manufaktur di Juli 2021 Anjlok Imbas PPKM

Sebelumnya, kinerja manufaktur Indonesia pada Juli 2021 anjlok hingga di level 40,1 poin. Level ini turun dibandingkan level Juni tercatat 53,5. Penurunan ini terjadi akibat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 diterapkan pemerintah.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, penurunan PMI terjadi karena industri manufaktur fokus kepada demand dalam negeri. Sehingga ketika pemberlakukan PPKM sangat berpengaruh terhadap demand.

"Hal ini mengakibatkan industry memutuskan menurunkan aktivitas produksinya. Karena mengantisipasi turunnya permintaan," jelas dia dalam konferensi pers Rilis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan II-2021, Kamis (5/8/2021).

Menteri Agus menyebut turunnya PMI ini temporer sejalan dengan makin dibukanya aktivitas perekonomian. Karena berdasarkan analisa dari Kementerian Perindustrian di masa pandemi ini, pergerakan belanja masyarakat closely related dengan PMI.

"Kita sudah melihat trend tersebut beberapa bulan belakangan ini. Untuk itu kami memandang program vaksinasi dan kedisplinan protokol kesehatan menjadi kunci dari penguatan PMI," jelasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.