Sukses

Perbaikan Penanganan Pandemi Dorong Indonesia Keluar dari Resesi di Kuartal II 2021

Indonesia resmi lepas resesi di kuartal II 2021 dengan pertumbuhan ekonomi di angka 7,07 persen secara tahunan atau year on year (YoY).

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II (Q2) 2021 yang tumbuh positif 7,07 persen secara tahunan atau year on year (YoY). Capaian ini membuat Indonesia lepas dari jurang resesi yang sudah terjadi sejak kuartal III 2020.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, perbaikan penanganan pandemi jadi catatan utama dari pemulihan sektor ekonomi di kuartal II 2021.

"Perbaikan penanganan pandemi Covid-19 pada Q2 2021 juga tunjukan adanya perbaikan. Dengan semakin masifnya masyarakat penerima vaksin, kasus harian juga lebih rendah dibanding kuartal I 2021," tuturnya dalam sesi teleconference, Kamis (5/8/2021).

"Artinya, dalam situasi tersebut meningkatkan kepercayaan diri masyarakat, sehingga mobilitas masyarakat meningkat dibanding Q1 maupun Q2 2020," dia menegaskan.

Penyebaran varian baru Covid-19 di triwulan kedua tahun ini memang turut mempengaruhi pergerakan masyarakat. Kondisi tersebut membuat aktivitas masyarakat lebih banyak dilakukan di rumah atau work from home (WFH).

Namun akselerasi vaksinasi hingga penyediaan alat kesehatan yang lebih masif ikut menumbuhkan kepercayaan pada masyarakat untuk meningkatkan mobilisasi, sehingga Indonesia resmi lepas resesi di kuartal II 2021.

"Jadi saya ingin katakan, mobilitas masyarakat jauh lebih bagus kalau dibandingkan Q2 2021 maupun Q2 2020," ujar Margo Yuwono.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Prediksi

Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, memperkirakan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 7 persen pada kuartal II-2021. Prediksi ini mengacu pada kondisi perekonomian Indonesia yang mulai menunjukkan tren membaik.

"Meningkatnya mobilitas masyarakat pada kuartal II/2021 mendorong kenaikan permintaan yang berpengaruh pada kredit yang mulai mencatatkan pertumbuhan cukup tinggi di Juni 2021 sebesar 1,83 persen (ytd), sehingga prediksi pertumbuhan ekonomi di kuartal II/2021 sebesar 7 persen dapat tercapai," jelas Wimboh, seperti dikutip Kamis (5/8/2021).

Namun, Wimboh mengakui bahwa meningkatnya kasus aktif pada Juni 2021 menahan kembali aktivitas masyarakat. Ini tercermin pada turunnya kenaikan aktivitas masyarakat dari 6,7 persen di Mei 2021 menjadi 5,2 persen. "Ini dapat sedikit berpengaruh terhadap prediksi semula," lanjut dia.

Dikatakan jika efektivitas pelaksanaan PPKM level 4 yang disertai peningkatan distribusi dan pelaksanaan vaksinasi Covid 19, serta meningkatnya kesadaran masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan, akan dapat mengakselerasi pemulihan aktivitas ekonomi masyarakat kedepan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.