Sukses

Rupiah Terkoreksi, Sentuh 14.337 per Dolar AS

Rupiah dibuka di angka 14.330 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Kamis ini. Rupiah terkoreksi dipicu pernyataan pejabat bank sentral Amerika Serikat The Fed soal pengurangan stimulus atau tapering.

Mengutip Bloomberg, Kamis (5/8/2021), rupiah dibuka di angka 14.330 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.312 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah terus melemah ke level 14.337 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.325 per dolar AS hingga 14.340 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 2,05 persen.

"Nilai tukar rupiah berpotensi berbalik melemah hari ini karena pernyataan pejabat The Fed semalam soal kemungkinan tapering," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra dikutip dari Antara, Kamis (5/8/2021).

Tadi malam dalam suatu acara daring di AS, Wakil Gubernur The Fed Richard Clarida mengungkapkan peluang tapering akan terjadi pada akhir tahun.

Menurut Ariston, tapering yang dilakukan bank sentral akan mengurangi likuiditas sehingga bisa mendorong penguatan dolar AS.

"Selain itu, kekhawatiran pasar soal kasus COVID-19 juga masih menjadi salah satu faktor penekan rupiah dan nilai tukar emerging lainnya," ujat Ariston.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kasus Covid-19

Jumlah kasus harian COVID-19 di tanah air pada Rabu (4/8) kemarin, mencapai 35.867 kasus baru sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 3,53 juta kasus.

Sementara jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 masih tinggi yaitu bertambah 1.747 kasus sehingga totalnya mencapai 100.636 kasus.

Meski demikian, sebanyak 2,9 juta orang telah dinyatakan sembuh sehingga total kasus aktif COVID-19 mencapai 524.011 kasus.

"Di sisi lain, bila data PDB kuartal kedua Indonesia melebihi ekspektasi ekonom 6,5 persen year on year, ini bisa menahan laju pelemahan rupiah hari ini," kata Ariston.

Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi melemah ke kisaran Rp14.350 per dolar AS dengan potensi support Rp14.300 per dolar AS.

Pada Selasa (3/8) lalu, rupiah ditutup menguat 81 poin atau 0,56 persen ke posisi Rp14.342 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.423 per dolar AS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.