Sukses

Harga Emas Turun Menanti Data Tenaga Kerja AS

Liputan6.com, Jakarta Harga emas lebih rendah pada hari Selasa, karena para pedagang tetap di sela-sela menjelang data pekerjaan AS yang akan dirilis akhir pekan ini yang dapat mempengaruhi garis waktu ketika Federal Reserve mengurangi program pembelian asetnya.

Dikutip dari CNBC, Rabu (4/8/2021), harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi USD 1,809,79 per ounce pada 13:55. EDT. Sementara harga emas berjangka AS 0,4 persen lebih rendah pada $1,814,10.

Investor menantikan data nonfarm payrolls AS untuk Juli yang akan dirilis pada hari Jumat, diperkirakan akan melihat peningkatan pekerjaan sebesar 880.000 setelah naik sebesar 850.000 pada bulan Juni, menurut survei ekonom Reuters.

“Pasar terpaku pada kapan The Fed akan melakukan taper dan angka pekerjaan hari Jumat dapat menentukan seberapa cepat itu akan terjadi. Prospek jangka pendek untuk emas masih bullish, tetapi dua laporan penggajian nonpertanian yang kuat dapat mematahkan teori itu,” kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

Laporan Jumat juga muncul setelah Ketua Fed Jerome Powell pekan lalu mengatakan pasar tenaga kerja masih memiliki "beberapa alasan untuk ditutup" sebelum dapat menarik kembali dukungannya terhadap ekonomi, yang mendorong harga emas ke level tertinggi dua minggu.

Tetapi dua pembuat kebijakan bank sentral AS yang lebih hawkish mengatakan dalam beberapa hari terakhir mereka percaya pemulihan pasar kerja hampir selesai, membuka jalan bagi The Fed untuk mulai mengurangi dukungannya terhadap ekonomi dalam hitungan bulan. Hal ini yang mempengaruhi harga emas.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Suku Bunga

Analis di TD Securities mengatakan dalam sebuah catatan bahwa ketidakmampuan emas untuk mendapatkan keuntungan dari "mencairnya" suku bunga riil dan kekhawatiran atas varian Delta COVID-19 menunjukkan kurangnya minat spekulatif, dengan Fed yang masih di jalur untuk taper Desember.

Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas tanpa bunga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.