Sukses

Ekonom: Pelaku Usaha Sudah Jatuh Tertimpa Dua Tangga selama PPKM Level 4

Pelonggaran yang diberikan dalam perpanjangan PPKM dinilai belum mengegrakkan ekonomi masyarakat

Liputan6.com, Jakarta Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai pemerintah khawatir terhadap gejolak sosial masyarakat di tengah pelaksanaan PPKM Level 4. Dengan pelonggaran yang diberikan pun, dinilai belum mampu mendorong ekonomi masyarakat.

Dengan begitu, Bhima menilai kalau keadaanya menjadi serba sulit bagi pelaku usaha. Pilihannya, buka dengan pendapatan yang sedikit atau tutup sekaligus. Akhirnya dampaknya akan semakin meluas, dan itu akan memengaruhi pada tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Sementara problem awalnya adalah PPKM berisiko ke ekonomi karena kompensasi yang diberikan ke pengusaha maupun bansos masyarakat tidak mencukupi. Akibatnya omzet pelaku usaha makin tertekan. Selama masa PPKM darurat pertama saja, omzet disektor yang sensitif terhadap penurunan mobilitas bisa mencapai 80-90 persen,” katanya ketika dihubungi Liputan6.com, Kamis (29/7/2021).

“Jadi pelaku usaha sudah jatuh tertimpa dua tangga sekaligus yakni rendahnya mobilitas masyarakat belanja diluar rumah dan daya beli masyarakat yang melemah. Meskipun PPKM nya dilonggarkan ke level 3 atau 2 sekalipun, belum tentu omset pedagang naik tinggi karena daya beli masyarakat nya anjlok,” tambahnya.

Selanjutnya, Bhima menekankan pemerintah perlu lebih serius menangani pandemi jika ingin ekonomi segera meningkat baik. Menyangkut pelonggaran pembatasan, ia menilai pemerintah perlu mendengar saran ahli kesehatan.

“Perlu dicatat bahwa masalah ekonomi macet karena pandemi Covid-19. Kalau buru-buru dilonggarkan, kasusnya masih tinggi dan ujungnya tarik rem darurat lagi justru akan blunder,” katanya.

Lebih lanjut ia membagikan kiat yang perlu dilakukan pengusaha untuk bisa tetap bertahan selama masa PPKM Level 4. Diantaranya:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Strategi Bertahan

1. Lakukan berbagai kreativitas seperti menawarkan produk paling laris dengan harga diskon

2. Manfaatkan pemasaran produk secara online dan promo di media sosial

3. Jual aset yang tidak produktif untuk menutup biaya operasional

4. Membuat produk dengan strategi downsizing atau menurunkan volume dan kualitas menyesuaikan dengan kondisi daya beli konsumen

Dengan demikian, ia berharap upaya tersebut bisa membantu pelaku usaha ditengah penurunan daya beli masyarakat.

Bhima turut mengomentari peraturan 20 menit batas maksimal pelanggan menghabiskan makanan di tempat makan. Aturan tersebut dipandang akan sulit pengawasan karena sifatnya sebagai pelonggaran.

“Khawatir jadi aturan karet sehingga menimbulkan friksi antara petugas ppkm dan pelaku usaha serta masyarakat,” tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.