Sukses

Realisasi Investasi Kuartal II 2021 Capai Rp 223 Triliun, Naik 1,5 Persen

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan data realisasi investasi pada kuartal II 2021

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan data realisasi investasi pada kuartal II 2021 yang sebesar Rp 223 triliun.

Jumlah ini mengalami kenaikan 1,5 persen dari kuartal sebelumnya, dan tumbuh 16,2 persen secara tahunan (year on year) dari periode sama tahun sebelumnya.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menilai, realisasi investasi di kuartal kedua tahun ini masih jauh lebih baik, karena investor luar dan dalam negeri sudah terbiasa dengan keadaan Covid-19.

"Ini terbukti di kuartal II yang dihitung dari bulan April-Mei-Juni realisasi sebesar Rp 223 triliun. Ini sebelum PPKM ya, jangan sampai dikait-kaitkan dengan PPKM," kata Bahlil dalam sesi teleconference, Selasa (27/7/2021).

Pemasukan investasi Rp 223 triliun tersebut ternyata lebih banyak disalurkan ke luar Pulau Jawa sebesar Rp 113,8 triliun, atau sekitar 51 persen. Penyaluran ini naik 24,6 persen dari periode sama tahun sebelumnya.

Sementara realisasi investasi di Pulau Jawa pada kuartal II 2021 tercatat Rp 109,2 triliun, atau memakan porsi 49 persen. Angka ini juga naik secara tahunan sekitar 8,6 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penanaman Modal Asing

Lebih lanjut, Bahlil turut menyampaikan penanaman modal asing (PMA) di kuartal II 2021 sebesar Rp 116,8 triliun, dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang sebesar Rp 106,2 triliun.

Secara grafik, PMA pada triwulan kedua lalu tumbuh 4,5 persen dari kuartal sebelumnya dan meningkat 19,6 persen secara tahunan (year on year). Sementara PMDN secara kuartalan justru turun 1,6 persen, meski year on year tetap naik 12,7 persen.

"PMDN kita secara porsi 47,6 persen, itu setara Rp 106,2 triliun. Dia memang turun 1,6 persen, tapi angka itu masih ada di batas toleransi," ujar Bahlil.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.