Sukses

Rupiah Terkoreksi Menanti Hasil Rapat The Fed

Rupiah dibuka di angka 14.510 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan awal pekan ini. Rupiah terkoreksi seiring pelaku pasar yang menunggu hasil rapat bank sentral Amerika Serikat, The Fed.

Mengutip Bloomberg, Senin (26/7/2021), rupiah dibuka di angka 14.510 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.492 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah berada di level 14.487 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.484 per dolar AS hingga 14.510 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah menguat 3,11 persen.

"Hari ini rupiah mungkin bisa melemah terhadap dolar AS karena pasar menantikan hasil rapat kebijakan moneter The Fed pada Kamis dini hari pekan ini," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra dikutip dari Antara, Senin (26/7/2021).

Menurut Ariston, pasar mengantisipasi kemungkinan bank sentral mengeluarkan pandangan pengetatan moneter dalam waktu dekat.

Selain itu, kenaikan kasus COVID-19 yang masih berlangsung di sejumlah negara terutama di kawasan Asia Tenggara juga masih menjadi kekhawatiran pasar.

Di Indonesia, pembatasan ketat masih diberlakukan meski sedikit lebih longgar karena kenaikan kasus masih cukup tinggi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Prediksi Rupiah

Dari dalam negeri, terjadi penambahan 38.679 kasus baru COVID-19 pada Minggu (25/7/2021) sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 3,16 juta kasus.

Jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 bertambah 1.266 kasus sehingga totalnya mencapai 83.279 kasus.

Sementara, sebanyak 2,5 juta orang telah dinyatakan sembuh sehingga total kasus aktif COVID-19 mencapai 573.908 kasus.

Tapi di sisi lain, lanjut Ariston, minat pasar terhadap aset berisiko masih terlihat cukup tinggi dengan kenaikan indeks saham di AS dan Eropa pada perdagangan Jumat (23/7/2021) kemarin.

"Bitcoin juga terlihat menguat tajam pagi ini, sudah kembali ke level 38 ribu dolar per coin. Sentimen ini mungkin bisa menahan pelemahan nilai tukar rupiah," kata Ariston.

Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi bergerak di kisaran Rp14.450 per dolar AS hingga Rp14.520 per dolar AS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.