Sukses

Mengenal 4 Produsen atau Perusahaan Vaksin Covid-19, dari Sinovac hingga Pfizer

Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan vaksin Sinovac, Moderna, AstraZeneca, dan Pfizer, bukan? Sudah kenal siapa perusahaan yang memproduksi vaksin-vaksin tersebut?

Liputan6.com, Jakarta - Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan vaksin Sinovac, Moderna, AstraZeneca, dan Pfizer, bukan?. Bahkan, mungkin Anda sudah menerima dosis pertama ataupun kedua dari vaksin tersebut.

Namun apakah sudah mengetahui siapa atau perusahaan mana yang memproduksi vaksin-vaksin tersebut? 

Vaksinasi COVID-19 terus dilakukan untuk menekan angka positif di Indonesia. Sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Australia, hingga Jepang memberikan bantuan vaksin COVID-19 kepada Indonesia agar cakupan layanan vaksin semakin meluas.  

Berikut penjelasan perusahaan atau produsen vaksin Covid-19 yang telah diproduksi, seperti dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (22/7/2021).

1. Sinovac

Melansir dari laman resminya, Sinovac Biotech adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penelitian, pengembangan, pembuatan, dan komersialisasi vaksin yang melindungi manusia dari penyakit menular. Perusahaan ini didirikan pada 1993 dan berlokasi di Beijing, China.  

Pada 2009, Sinovac adalah perusahaan pertama di dunia yang menerima persetujuan untuk vaksin influenza H1N1, yang telah dipasok untuk pemerintah pusat China.

Kemudian, beberapa produk yang juga dihasilkan antara lain vaksin enterovirus71 (EV71), hepatitis A dan B, flu burung H5N1, varicella, dan gondok.  

Sinovac lebih banyak menjual vaksinnya di China, tetapi sedang dalam proses pengembangan pasar untuk menjual produknya kepada 40 lebih negara di luar China. Sinovac telah menjadi pemasok utama penjualan vaksin sebesar 551 juta dosis.

Saksikan Video Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

2. Moderna

The National Institutes of Health (NIH) yang merupakan bagian dari Departemen Kesehatan dan Kemanusiaan AS adalah lembaga penelitian medis nasional yang membuat penemuan penting untuk meningkatkan kesehatan dan menyelamatkan nyawa masyarakat.  

Penelitian medis yang didanai oleh NIH berhasil membuat harapan hidup di Amerika Serikat melonjak dari 47 tahun pada 1900 menjadi 78 tahun pada 2009. Kemudian, diagnosis dan kematian akibat kanker telah menurun secara signifikan.  

NIH berhasil mengembangkan vaksin Moderna yang menggunakan mRNA untuk melatih tubuh mengenali SARS-CoV-2, sebagai virus yang menyebabkan COVID-19. Keuntungan dari penggunaan vaksin mRNA ini adalah memudahkan para ilmuwan untuk membuat vaksin secara cepat dan efektif.

3 dari 5 halaman

3. AstraZeneca

Melansir dari Forbes, AstraZeneca adalah perusahaan yang bergerak di bidang penelitian, pengembangan, dan pembuatan produk farmasi. Perusahaan ini didirikan pada 17 Juni 1992 dan berlokasi di Cambridge, Inggris.  

Produk-produk dari AstraZeneca banyak digunakan dalam terapi, seperti onkologi, kardiovaskular, ginjal, metabolisme, dan pernapasan.  

AstraZeneca bekerja sama dengan Oxford University untuk mengembangkan vaksin AstraZeneca. Pada Januari 2021 lalu, perusahaan tersebut berkolaborasi dengan lebih dari 15 negara untuk mempercepat distribusi vaksin ke seluruh negara di dunia.

4 dari 5 halaman

4. Pfizer

Pfizer adalah perusahaan obat-obatan medis yang berbasis di Amerika Serikat. Perusahaan tersebut juga memberikan terapi untuk meningkatkan dan memperpanjang kehidupan masyarakat. Pfizer memiliki perusahaan multinasional di Indonesia yang berdiri sejak 1969.  

Melansir dari laman Pfizer, perusahaan tersebut mengoperasikan fasilitas manufaktur untuk memproduksi beragam jenis obat medis, guna memenuhi kebutuhan dalam negeri serta negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara.  

Pfizer Indonesia bekerja sama dengan BioNTech telah mengumumkan perjanjian untuk menyediakan 50 juta dosis vaksin COVID-19 untuk Indonesia pada 14 Juli lalu. Pfizer dan BioNTech memiliki target untuk meghasilkan 3 miliar dosis vaksin secara global hingga akhir 2021.  

BioNTech adalah pemegang izin edar di Uni Eropa dan pemegang otorisasi penggunaan dalam kondisi darurat di Amerika Serikat (bersama dengan Pfizer), Kanada, dan negara-negara lain sebelum nantinya diajukan permohonan izin edar penuh.

Reporter: Shania

5 dari 5 halaman

Infografis Sertifikat Vaksin Covid-19 Jadi Syarat Bepergian?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.