Sukses

Harga Emas Melemah Seiring Penguatan Dolar AS

Harga emas di pasar akan dihancurkan oleh sentimen ketakutan investor atas lonjakan tanpa henti kasus virus corona.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas ditutup lebih rendah pada perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Penurunan harga emas ini karena penguatan dolar AS yang mengimbangi penurunan imbal hasil surat utang AS menuju level terendah sejak Februari.

Mengutip CNBC, Selasa (20/7/2021), harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi USD 1,807,59 per ounce pada 14.06 ET. Sedangkan harga emas berjangka AS menetap 0,3 persen lebih rendah ke level USD 1.809,20 per ounce.

"Harga emas terjebak dalam tarik ulur antara kenaikan dolar AS yang membebani logam mulia dan penurunan selera risiko yang mendukung harganya," kata analis senior di ActivTrades Ricardo Evangelista.

Indeks dolar AS mencapai level tertinggi lebih dari tiga bulan, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Penguatan dolar AS melawan penurunan tajam dalam hasil benchmark Treasury AS.

Managing Partner CPM Group Jeffrey Christian juga mengaitkan penurunan harga emas baru-baru ini dengan pelemahan musiman dalam permintaan investasi dan perhiasan.

"Banyak investor mengatakan harga emas akan melonjak ke rekor tertinggi pada awal Agustus tahun lalu dan belum mendekati kembali ke level tertinggi sejak itu, jadi ini yang kami sebut likuidasi banteng basi." jelas dia.

Harga emas di pasar juga dihancurkan oleh sentimen ketakutan investor atas lonjakan tanpa henti kasus virus corona, yang memaksa banyak negara Asia memberlakukan penguncian, dan meningkatnya tekanan inflasi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Prediksi Harga Emas Pekan Ini

Harga emas diperkirakan akan bertahan di atas level USD 1.800 per ounce pada pekan ini. Namun para analis melihat jika harga logam mulia masih bisa menguat hingga USD 1.920 per ounce. namun tetap akan ada risiko aksi jual dan membawa emas ke posisi USD 1.600 pada pekan ini.

"Adapun pendorong harga emas tersebut yakni Dolar AS," kata Broker Komoditas Senior RJO Futures Daniel Pavilonis mengatakan kepada Kitco News, Senin (19/7/2021).

 

Harga emas pada pekan lalu mendekati posisi USD 1.830 per ounce. Harga emas tetap naik meskipun nilai tukar dolar AS menguat. "Tetapi arah greenback minggu depan bisa menjadi penting untuk emas," kata Pavilonis.

Melemahnya Dolar AS dapat memperkuat pasar emas dan membantunya melanjutkan reli ke posisi USD 1.920, sementara kenaikan tambahan dolar AS dapat memicu aksi jual ke level USD 1.600.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.