Sukses

Harga Minyak Anjlok Usai OPEC+ Restui Peningkatan Pasokan

Harga minyak jatuh lebih dari 1 persen pada perdagangan Senin (19/7/2021) pagi.

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak jatuh lebih dari 1 persen pada perdagangan Senin pagi. Penutunan harga minyak ini terpukul oleh kesepakatan kelompok produsen OPEC+ selama akhir pekan untuk meningkatkan produksi setelah pakta sebelumnya berantakan karena keberatan dari Uni Emirat Arab (UEA).

Dikutip dari Antara, Senin (19/7/2021), harga minyak mentah Brent turun 1,0 dolar AS atau 1,4 persen, menjadi diperdagangkan di 72,59 dolar AS per barel pada pukul 00.37 GMT, setelah jatuh hampir 3,0 persen minggu lalu.

Sedangkan harga minyak AS (WTI) terpangkas 94 sen atau 1,3 persen pada 70,87 dolar AS per barel, setelah anjlok hampir 4,0 persen minggu lalu.

Para menteri OPEC+ pada Minggu (18/7) sepakat untuk meningkatkan pasokan minyak mulai Agustus guna meredam harga yang awal bulan ini naik ke level tertinggi dalam sekitar dua setengah tahun karena ekonomi global pulih dari pandemi COVID-19.

Kelompok tersebut, yang mencakup anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya seperti Rusia, bersama-sama dikenal sebagai OPEC+, menyetujui pembagian produksi baru mulai Mei 2022.

"Kesepakatan ini harus memberikan kenyamanan bagi pelaku pasar bahwa grup tersebut tidak menuju perpecahan yang berantakan dan tidak akan membuka pintu produksi dalam waktu dekat," kata RBC Capital Markets dalam sebuah catatan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kuota Produksi Baru

OPEC+ menyetujui kuota produksi baru untuk anggota lain mulai Mei 2022, termasuk UEA, Arab Saudi, Rusia, Kuwait, dan Irak.

Kelompok itu tahun lalu memangkas produksi dengan rekor 10 juta barel per hari (bph) di tengah penurunan permintaan akibat pandemi, mendorong jatuhnya harga dengan minyak AS sempat berada di wilayah negatif.

OPEC+ secara bertahap membawa kembali beberapa pasokan, memangkasnya dengan pengurangan sekitar 5,8 juta barel per hari.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.