Sukses

Harga Emas Turun Usai Sentuh Level Tertinggi Dalam Sebulan

Harga emas di pasar spot turun 0,8 persen menjadi USD 1.814,11 per ounce.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas tergelincir pada perdagangan Jumat karena dolar Amerika Serikat (AS) menguat sehingga menumpulkan daya tariknya dan menekan harga emas keluar dari level tertinggi dalam 1 bulan yang telah dicapai di sesi perdagangan sebelumnya.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (17/7/2021), harga emas di pasar spot turun 0,8 persen menjadi USD 1.814,11 per ounce, meskipun telah naik 0,3 persen sepanjang pekan ini.

Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,8 persen ke level USD 1.815.

Nilai tukar dolar terikat untuk kenaikan mingguan yang kuat, mengurangi daya tarik terhadap emas bagi pemegang mata uang lainnya.

Ahli strategi komoditas TD Securities Daniel Ghali mengatakan ketidakmampuan emas untuk mendapatkan keuntungan secara substansial dari imbal hasil riil AS yang lebih lemah menunjukkan bahwa harga emas tetap rentan terhadap penurunan lebih lanjut.

“Meskipun penilaian emas lebih menarik secara relatif terhadap sekuritas yang dilindungi inflasi (TIPS) Treasury AS, alasan emas diperdagangkan dengan harga diskon adalah karena tidak memiliki keunggulan carry yang sama," kata dia.

Ghali mengatakan bahwa peningkatan permintaan fisik emas batangan, terutama dari konsumen top China, dan pembelian bank sentral dapat membatasi penurunan logam mulia.

Awal pekan ini, Ketua Federal Reserve Jerome Powell menegaskan kembali bahwa bank sentral AS akan tetap akomodatif, mendorong harga emas ke level tertinggi satu bulan pada hari Kamis.

Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures, Chicago, Phillip Streible mengatakan, ketidakpastian terkait potensi lonjakan kasus Covid-19 varian Delta di Amerika Serikat dapat memaksa The Fed untuk tetap akomodatif lebih lama.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga Logam Lain

Di tempat lain, harga paladium turun 3,2 persen menjadi USD 2,644,20 per ounce, menuju penurunan mingguan pertama. Sementara harga platinum turun 2,9 persen menjadi USD 1.105,03.

Sebuah laporan penjualan ritel AS untuk Juni menunjukkan penjualan kendaraan bermotor menurun karena kurangnya pasokan yang disebabkan oleh kekurangan semikonduktor global.

"Kekurangan mobil mungkin akan bertahan untuk sementara waktu dan mungkin itu menyebabkan harga paladium dan platinum sedikit kesulitan," kata Analis ED&F Man Capital Markets, Edward Meir.

Kedua logam tersebut digunakan oleh pembuat mobil untuk membatasi emisi dalam sistem pembuangan mesin.

Sedangkan harga perak turun 2,3 persen menjadi USD 25,71 per ounce.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.