Liputan6.com, Jakarta Terdapat beberapa tantangan investasi yang masih membayangi di Indonesia. Ini diungkapkan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid.
Tantangan pertama secara umum disebut merupakan hal klasik. Masalahnya terkait regulasi yang kurang seragam antara pusat dan daerah. Kemudian minimnya sarana infrastruktur penunjang di kawasan investasi.
Baca Juga
Adapun tantangan kedua yang kerap menghambat investasi di Indonesia, adalah selalu berubahnya kebijakan seiring pergantian kepemimpinan.
Advertisement
Meski dikatakan untuk saat ini, pemerintah telah berupaya mengintegrasi regulasi pusat dan daerah melalui Online Single Submission (OSS).
Keberadaan OSS diharapkan mampu meningkatkan ketertarikan investor dengan kemudahan perizinan investasi.
"Ujung-ujungnya kita akan meningkatkan hilirisasi kita sambil menerapkan inovasi. Inti-intinya kita bisa membangun industri kita manufaktur kita dengan menerapkan digitalisasi," katanya di Jakarta, Jumat (16/7/2021).
Arsjad Rasjid juga menekankan dalam menarik investasi asing sebaiknya tidak hanya mengejar Foreign Direct Investment (FDI) saja.
Tetapi penarikan investasi harus dengan transfer of technology atau pertukaran keahlian. Itu karena masih banyak hal harus dilaksanakan. "Karena ini sudah ada jawaban dan di sini UU Cipta Kerja bisa melakukan ease of doing business,” ucapnya.
Saksikan Video Ini
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pemerintah Gandeng Pengusaha
Dia pun menyatakan, supaya penerapan OSS dapat lebih optimal sehingga investasi bisa lari lebih kencang.
Lebih lanjut, dia mengakui jika demi menyukseskan sektor investasi di Indonesia maka harus saling bekerja sama antara pelaku usaha dan pemerintah.
Pemerintah tidak bisa jalan sendiri, demikian pula dengan pengusaha. "Jadi tidak mungkin pemerintah berjalan sendiri," pungkas dia.
Advertisement
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement