Sukses

BTS Bikin Pendiri Agensinya Kian Tajir Melintir, Segini Hartanya

Kekayaan pendiri Hybe Corporation yang menaungi BTS, Bang Si Hyuk meningkat dalam hitungan bulan karena saham perusahaan yang melonjak tajam.

Liputan6.com, Jakarta Kekayaan pendiri Hybe Corporation, Bang Si Hyuk meningkat dalam hitungan bulan, setelah saham perusahaan melonjak tajam. Agensi yang menaungi BTS itu telah bertumbuh hingga 130 persen sejak go public di Korea Selatan.  

HYBE sebelumnya bernama Big Hit Labels dan Big Hit Entertainment, Co yang banyak menaungi artis-artis Korea Selatan, termasuk BTS.

Melansir dari Fortune, Rabu (14/7/2021), Bloomberg Billionaires Index mencatat kekayaan Bang mencapai USD 3,2 miliar (Rp 46 triliun). Ia memiliki 34 persen saham dari Hybe.  

Bang diketahui sudah mengundurkan diri dari posisi CEO. Ia ingin berfokus menjadi ketua dewan dan mengawasi produksi musik.  

BTS menjadi boyband K-pop dengan penjualan album terlaris. Ambisi Hybe untuk masuk ke pasar global ditandai dengan adanya akuisisi dengan Ithaca Holdings, perusahaan yang menaungi Justin Bieber dan Ariana Grande, pada April lalu.

Hybe telah mengeluarkan uang hingga USD 1,05 miliar (Rp 15 triliun).  Pemimpin Ithaca Scooter Braun memiliki saham 1 persen yang bernilai USD 123,7 juta (Rp 1,7 triliun) di Hybe.

Sementara itu, anggota BTS memiliki kepemilikan saham senilai USD 18,3 juta (Rp 264 miliar), serta Bieber dan Grande yang memiliki saham senilai USD 14,3 juta (Rp 206 miliar).

 

Saksikan Video Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hampir Bangkrut

Bisnis yang dirintis oleh Bang sejak 2005 itu hampir bangkrut. Dalam wawancaranya pada 2017, Bang mengatakan bahwa para artis hanya datang ke kantor untuk bermain tenis. Ini terjadi sebelum BTS merilis album debutnya pada 2013.  

Lagu terbaru dari BTS berjudul Butter menempati puncak Billboard Hot 100 selama berminggu-minggu. Hampir 88 persen pendapatan dari Hybe pada awal 2020 berasal dari BTS.  

Perusahaan perlu menemukan BTS berikutnya. Analis eBest Investment & Securities Co., Gina An mengatakan, “Hal tersebut dilakukan agar perusahaan tidak terlalu bergantung dengan BTS. Boyband lain di Hybe juga telah mendapatkan popularitas dan menambahkan artis dunia di dalamnya.”

Reporter: Shania

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.