Sukses

Monitoring Kemajuan Pembangunan Kepala BPH Migas Tinjau Fabrikasi Pertashop

Dalam rangka melihat progress kemajuan pembangunan Pertashop wilayah Sumbagsel, Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa bersama team kembali melakukan kunjungan lapangan Fabrikasi Pertashop.

Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka melihat progress kemajuan pembangunan Pertashop wilayah Sumbagsel, Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa bersama team kembali melakukan kunjungan lapangan Fabrikasi Pertashop, kali ini di PT. GB, didampingi SBM Pertamina Kota Bandar Lampung Agung Kaharesa Wijaya, SBM Pertamina Rayon III Lampung, Fresly Leo Chandra Hutapea, dan SBM Pertamina Rayon IV Lampung- Bengkulu Moch Chasanudin, diterima Pengawas Produksi PT. GB dan dari PT. SQ (consustant) Aditya Kresno Hendartono bersama rekannya, Lampung (10/07/2021).

Amanah UU Migas pasal 8 ayat 2 dan 4, sebagai institusi yang bertanggung jawab mengatur dan mengawasi ketersediaan dan Distribusi BBM di seluruh NKRI, subsidi JBT solar maupun JBKP premium maupun non subsidi, termasuk mengawasi implementasi Mini SPBU yang dibuat oleh Badan Usaha termasuk Pertamina.

Bincang interaktif Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa dengan konsultan PT. SQ Aditya Kresno Hendartono, dijelaskan Aditya bahwa Fabrikasi Pertashop wilayah Lampung baru PT. GB Sumbagsel ada 3, GB di Lampung dan NKK di Bengkulu. Seluruh Indonesia ada 13 perusahaan saat ini yang menjalankan Fabrikasi Pertashop. Saat ini yang update, sudah dikirim, distribusi wilayah Sumbagsel 158 unit Pertashop, Lampung, Palembang, Bengkulu, OKI Sumsel, Bangka Belitung.

Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa mewanti-wanti agar benar-benar terjaga kualitas, sebab jika terjadi misalnya meledak, nama baik berbagai pihak baik Pertamina, BPH Migas, dan yang lainnya ikut terdampak.

Untuk Pertamina MOR II saat ini terdepan dalam pembangunan Pertashop se-Indonesia dan Lampung adalah yang paling banyak.

Lebih jauh dijelaskan plat baja yang digunakan semua dari Krakatau Steel, komponen impor dari Korea ada empat jenis, dengan USA lisensi, terdiri dari tank van, pressure valve van, emergency shut off valve, manual tank gauge.

"Komponen emergency shut off valve sekarang sudah bisa diproduksi oleh Pindad, sehingga jika Pertashop menggunakan ini ke depannya harganya bisa lebih murah," ujar Ifan sapaan akrab Kepala BPH Migas.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini