Sukses

Produk Domestik Regional Bruto Jawa Timur di Kuartal I 2021 Capai Rp 587,32 Triliun

30,94 persen kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur berasal dari sektor industri.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Perindag Provinsi Jawa timur Drajat Irawan mengatakan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur pada kuartal I 2021 mencapai Rp 587,32 triliun. Dimana 30,94 persen kontribusinya berasal dari sektor industri.

“PDRB Jatim triwulan I 2021 mencapai Rp 587,32 persen. Memang produk unggulan IKM di Jawa Timur ini menjadi penting karena mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur, sehingga share industri di Jawa Timur itu ada 30,94 persen,” kata Drajat dalam FGD peluang pasar dalam negeri, Senin (12/7/2021).

Kemudian kontribusi PDRB lainnya sebanyak 18,68 persen berasal dari perdagangan, 10,04 persen dari pertanian, dan sebanyak 39,54 persen berasal dari sektor lainnya.

Sementara itu, terkait kontribusi PDRB Jawa Timur terhadap PDB nasional pada kuartal I 2021 paling besar kontribusi dari sektor industri pengolahan 23,68 persen, sektor perdagangan 21,11 persen, sektor pertanian 12,18 persen dan sektor lainnya 43,03 persen.

Dia menegaskan memang PDRB Jawa Timur ini sangat mempengaruhi PDB nasional. Bahkan pada tahun 2020, sebagai contoh industri makanan minuman tumbuh sebesar 3,82 persen, dan industri kimia farmasi juga tumbuh 21,71 persen.

“Yang menonjol justru industri farmasi karena obat-obatan, vitamin, APD banyak dibutuhkan, tapi di sini makan minum masih menjadi bagian yang penting,” ujarnya.

Kendati begitu, struktur industri makanan minuman di Jawa Timur tetap segalanya. Sebab, kata dia distribusi PDRB Jawa Timur 2020 berasal dari industri pengolahan yakni makanan dan minuman sebesar 37,29 persen, sisanya 25,82 persen dari pengolahan tembakau, dan 8,16 persen berasal dari industri kimia, farmasi dan obat tradisional.

“Karena 37,29 persen Jawa Timur tuh dari industri makanan minuman, baru kemudian industri tembakau 25,82 persen, sehingga memang menjadi bagian penting dan menjadi prioritas,” pungkasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kontribusi IKM ke Industri Capai 99,7 Persen

Sebelumnya, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemeperin) Gati Wibawaningsih mengatakan, kontribusi Industri Kecil dan Menengah (IKM) terhadap seluruh industri mencapai 99,7 persen. Sementara kontribusi industri besar hanya 0,23 persen saja.

IKM ini kontribusinya sangat besar sekitar 99,7 persen industri itu adalah industri kecil dan menengah,” kata Gati dalam FGD Peluang Pasar dalam Negeri, Senin (12/7/2021).

Di samping itu, untuk kontribusi atau penyerapan tenaga kerjanya IKM mencapai 66,25 persen atau 10,3 juta tenaga kerja. Sedangkan untuk industri besar kontribusi tenaga kerja di angka 33,75 persen sekitar 5,2 juta orang.

Kontribusi tersebut bisa tercapai lantaran Kementerian Perindustrian terus mendorong IKM untuk ikut serta dalam program belanja Kementerian dan Lembaga dan BUMN dalam Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah melalui aplikasi belanja langsung secara elektronik.

“Ada 475 IKM yang sudah mempunyai akun di marketplace yang sudah terhubung di bela pengadaan. Bela pengadaan ini adalah khusus untuk pelaku industri kecil dan menengah,” ujarnya.

Namun dari 475 IKM itu hanya 188 IKM atau sekitar 39 persen yang potensial dapat dimasukkan ke bela pengadaan. Saat ini bela pengadaan hanya terdapat 6 kategori IKM yakni angkutan, makanan, kurir, alat tulis kantor, Souvenir, dan furniture.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.