Sukses

Agen BRILink Jadi Solusi Inklusi dan Literasi Keuangan di Desa Koto Ranah

Sebelum kehadiran Agen BRILink, banyak masyarakat desa Koto Ranah yang lebih memilih menyimpan uang di rumah daripada di bank.

Liputan6.com, Jakarta Kehadiran Agen BRILink memberikan manfaat besar bagi masyarakat di Kecamatan Koto Besar, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat, Indonesia untuk mempunyai akses terhadap berbagai layanan keuangan formal yang berkualitas, tepat waktu, lancar, aman, dengan biaya terjangkau sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing.

Tidak hanya layanan keuangan formal, mereka juga mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam membuat keputusan dan kebijakan yang efektif dengan memanfaatkan seluruh sumber daya keuangan yang dimilikinya. Singkatnya Agen BRILink menjadi solusi inklusi dan literasi keuangan di Nagari Koto Ranah.

Sebelum kehadiran Agen BRILink, banyak masyarakat desa yang lebih memilih menyimpan uang di rumah daripada di bank. Hal ini dilatarbelakangi akses menuju bank di wilayah itu mencapai 7 hingga 8 kilometer. Belum lagi harus melewati ladang sawit dan karet yang membentang selama menuju ke lokasi.

"Masyarakat kita itu mayoritas petani sawit, karet. Mereka kerja dari pagi sampai sore, bahkan saat musim panen bisa sampai malam. Sehingga tidak bisa ke bank. Akses ke bank pun harus lewatin kebun sawit, karet. Dengan membawa uang tentu ada rasa khawatir," ujar Direktur BUMNag Koto Ranah, Agus Irawan.

Dengan adanya Agen BRILink, kata Agus, masyarakat saat ini sudah percaya dengan keamanan uangnya. Sehingga berani untuk bertransaksi, menabung hingga pinjam uang melalui Agen BRILink.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bangkitkan UMKM di Nagari Koto Ranah

Tidak hanya sebatas penyambung transaksi perbankan masyarakat dengan bank, kehadiran BRILink, kata dia, juga mampu membangkitkan keberadaan UMKM di Nagari Koto Ranah. Pasalnya, banyak dari mereka yang mendapatkan kredit dengan suku bunga yang rendah. Mengingat, tidak sedikit pelaku UMKM yang menggantungkan hidupnya dari sejumlah sektor, mulai dari kesenian, kuliner hingga industri bahan bangunan.

"Kita di sini ada UMKM yang buat snack, kerajinan, lalu pembuan semacam pandai besi juga -ada. Selain simpan pinjam, KUR. Agen BRILink juga mengadakan semacam pelatihan kepada UMKM kita di sini. Sehingga mereka bisa mengembangkan usahanya. Jadi, kiprahnya di Nagari Koto Ranah sudah luar biasa," jelasnya.  

Dengan adanya kehadiran Agen BRILink, ke depan dirinya berharap ekonomi di Nagari Koto Ranah terus meningkat melalui sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki.

"Kita ini sumber daya alam ada sawit, karet, emas yang belum dikelola dengan profesional. Saat ini juga kita punya embung yang telah mendapatkan pembangunan dari pemerintah. Itu kita manfaatkan jadi desa wisata," terangnya.

 

3 dari 3 halaman

Masuk Desa BRILian

Desa Koto Ranah berhasil masuk dalam 10 Desa BRILian Tahun 2020 yang digagas oleh BRI bekerja sama dengan bumdes.id. Di program ini, BRI menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk memulihkan perekonomian desa, memberi literasi dan pelatihan, serta menilai kecakapan desa-desa terpilih atas upayanya untuk tetap maju dan berinovasi selama pandemi.

Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari menegaskan Program Desa BRILian merupakan salah satu bukti komitmen BRI sebagai salah satu bank BUMN terbesar untuk terus mengembangkan kawasan perdesaan, mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan serta mendukung masyarakat pedesaan untuk terus berinovasi demi peningkatan kesejahteraan.

Selama 125 tahun hadir melayani masyarakat Indonesia, BRI telah memiliki jaringan yang luas untuk melayani masyarakat di seluruh pelosok negeri. Jangkauan luas BRI terbukti dari kehadiran 7.028 kantor regional, cabang, sub-cabang, unit, dan kantor kas perusahaan di berbagai daerah. Selain itu, BRI juga mengandalkan peran Agen BRILink yang jumlahnya  sudah lebih dari 504 ribu agen yang tersebar di 53 ribu lebih desa, atau 70 persen kawasan pedesaan di Indonesia.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini