Sukses

Surplus per Mei Tembus USD 10,17 Miliar, Wamendag: Tertinggi Dalam 10 Tahun

Secara total dari Januari sampai Mei surplus perdagangan Indonesia mencapai USD 10,17 Miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Perdagangan RI, Jerry Sambuaga mengklaim kinerja perdagangan Indonesia masih baik di tengah pandemi Covid-19. Menyusul terus berlanjutnya surplus neraca perdagangan hingga Mei 2021.

"Artinya neraca perdagangan kita itu mengalami nilai yang baik. Dengan definisi ekspor kita lebih banyak dari impor," tegasnya dalam acara Milenial Hub 2021, Sabtu (3/7).

Dia mencatat, per Mei lalu, surplus mencapai USD 2,36 miliar. Sehingga, secara total dari Januari sampai Mei surplus perdagangan Indonesia mencapai USD 10,17 Miliar

"Bahkan, surplus (Mei) itu tertinggi sejak 10 tahun terakhir," tekannya.

Pun, lanjut Wamendag Jerry, di tahun 2020 lalu neraca perdagangan Indonesia juga masih tetap mencatatkan surplus. Yakni mencapai USD 20 miliar.

"Ini saya ulangi sekali lagi, bahwa ekspor kita masih lebih besar dari impor," sebutnya.

Oleh karena itu, dia meminta seluruh pihak agar tetap optimis terhadap neraca dagang Indonesia di tengah peningkatan kasus Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir. Mengingat, telah terujinya kinerja perdagangan Indonesia sejak awal kedatangan virus corona jenis baru tersebut ke tanah air.

"Karena banyak mungkin di tengah pandemi Covid-19 ini yang bertanya-tanya bagaimana kinerja perdagangan Indonesia?. Per hari ini kita dalam keadaan yang baik, positif ya," tandasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Neraca Perdagangan Indonesia Surplus USD 2,36 Miliar pada Mei 2021

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, neraca perdagangan Indonesia surplus USD 2,36 miliar pada Mei 2021.

"Neraca perdagangan Indonesia Mei 2021 ini kembali surplus USD 2,36 miliar dan ini lebih tinggi dari bulan April lalu. Jika kita lihat tren, Mei ini yang tertinggi selama 2021," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam sesi telekonferensi, Selasa (15/6/2021).

Menurut catatan BPS, neraca perdagangan yang surplus tersebut ditopang oleh angka ekspor yang tercatat mengalami penurunan secara bulanan menjadi USD 16,6 miliar pada Mei 2021 dari USD 18,49 miliar pada April 2021.

Sementara secara tahunan, ekspor mengalami peningkatan yang cukup signifikan sebesar 58,76 persen.

"Hal ini ditopang oleh kenaikan ekspor migas sebesar 66,99 persen dan non migas sebesar 58,3 persen," ujarnya.

Sementara dari sisi impor, Indonesia melakukan impor sebesar USD 14,23 miliar per Mei 2021, turun 12,16 persen dibandingkan bulan April 2021.

"Hal itu terjadi karena adanya penurunan impor non migas 14,16 persen, kendati impor migas masih naik 1,9 persen," jelasnya.

Sementara secara tahunan, impor tumbuh siignifikan sebesar 66,68 persen. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan impor migas hingga 213,6 persen dan impor non migas 56,4 persen. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.