Sukses

Sambut Industri 4.0, Pengusaha Perempuan Mulai Maksimalkan Platform Digital

IWAPI gunakan semua digital platflorm untuk memperjual belikan ratusan ribu produk karya anggotanya.

Liputan6.com, Jakarta Bangkit ditengah keterpurukan ekonomi akibat dampak Pandemi Covid-19, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia atau IWAPI gunakan semua digital platflorm untuk memperjual belikan ratusan ribu produk karya anggotanya.

"Dimasa pandemi Covid-19 ini, kita harus menerapkan revolusi 4.0, kita harus terapkan teknologi yang sangat diperlukan, terutama digitalisasi, manfaatkan semua platform digitalisasi," tutur Niesa Permata, Ketua Humas DPP IWAPI, Selasa (29/6/2021).

Lanjut Niesa, para milenial terutama mereka yang baru memulai wirausaha, juga harus memanfaatkan peluang yang ada di era digitalisasi ini. Misalnya lewat video singkat di instagram atau tiktok, para pengusaha bisa menjual produk yg menarik pasar secara efektif dan interaktif.

Sementara, menurut Ketua Umum IWAPI terpilih periode 2021-2026, Nita Yudi, sesuai dengan visi dan misi organisasi yang mewadahi sekitar 30 ribu wanita pengusaha di Indonesia, wanita harus bisa mandiri secara ekonomi. Meski saat ini adalah tantangannya pandemi, maka anggota di daerah lain harus saling terhubung dan saling membantu.

"Duka kami adalah apabila mereka (anggota IWAPI) mengalami penurunan penjualan, seperti pada umumnya tantangan pengusaha, maka kami perempuan-perempuan pengusaha akan mencari solusi terbaik bagi anggota yang tengah mengalami keterpurukan," kata Nita Yudi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tantangan

Misalnya saja, dengan tantangan revolusi 4.0 ini, maka yang dicari adalah memasarkan produk secara digitalisasi, maka akan dicari produk asli buatan anggota IWAPI untuk dipasarkan.

Seperti yang sudah terjalin saat ini dengan pemerintah pusat melalui BUMN, dimana melalui website Padi, ratusan ribu produk karya anggota IWAPI sudah bisa dibeli di sana.

"Semua produk dari 30 ribu anggota di 34 provinsi bisa dipasarkan melalui digitalisasi. Sesuai arahan pak PResiden, jarak bukanlah masalah bagi produsen dan pembeli, maka kita harus bersama-sama mencapai itu," katanya.

Dengan cara tersebut, Nita Yudi berharap, para perempuan pengusaha di bawah naungan organisasi yang sudah dipimpinnya selama lima tahun itu, bisa bersama-sama naik kelas. Dimulai dari pengusaha UMKM, lalu berkembang menjadi pengusaha eksportir hasil karya sendiri.

"Kita, sesama anggota harus naik kelas bareng. Mulai dari pengusaha kecil. kecil ke menengah, hingga menjadi besar," katanya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini