Sukses

Fakta-Fakta Wisata Vaksin Bali, Sasar Turis Domestik dengan Harga Mulai Rp 4 Jutaan

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah menyiapkan paket wisata vaksin khusus untuk menarik turis-turis berkunjung ke Bali.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah menyiapkan paket wisata vaksin khusus untuk menarik turis-turis berkunjung ke Bali. Program ini diluncurkan untuk memperbaiki ekonomi Bali yang masih terkontraksi cukup dalam, yakni -6 hingga -8 persen per kuartal II 2021.

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pelaksanaan wisata vaksin ini akan dilaksanakan dengan beberapa ketentuan.

Lantas, berapa harga paket wisata ini? Kapan akan diterapkan? Liputan6.com merangkum deretan fakta rencana dan pelaksanaan vaksin Covid-19. Simak selengkapnya:

1. Sasar Turis Domestik

Sandiaga mengatakan, pada tahap pertama, sasaran wisata vaksin adalah para wisatawan domestik secara gratis.

Kendati, ia juga tidak menutup kemungkinan untuk mendistribusikan vaksin kepada wisatawan mancanegara yang datang ke Bali. Hal itu bisa menjadi nilai tambah bagi turis yang diharapkan sudah bisa memasuki Bali pada kuartal II, sekitar Juli-Agustus 2021.

"Untuk wisatawan mancanegara bisa gunakan vaksin gotong royong atau mandiri yang sudah digagas dan dikoordinasi dengan Kementerian BUMN, dan BUMN-BUMN inilah yang akan menyediakan vaksin gotong royong," ujar Sandiaga. Meski begitu, direncanakan turis asing yang masuk ke Bali wajib menunjukkan hasil negatif tes PCR.

2. Harga Paket Wisata

Paket wisata vaksin di Bali ini ditawarkan mulai dari harga Rp 4,1 juta per satu orang, belum termasuk tiket pesawat.

"Jadi konsepnya 14 hari 13 malam, harganya mulai Rp 4,1 juta. Ini sudah termasuk dua kali vaksin dan tentunya fasilitas-fasilitas lain," jelas Direktur Utama TX Travel, Anton Thedy beberapa waktu lalu.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

3. Skema Paket Wisata

Skema paket wisata vaksin nantinya akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, seperti menyertakan hasil tes antigen negatif dengan masa 1x24 jam dan wisnus yang diharuskan membeli paket wisata vaksin dalam pelaksanaannya.

Setelah pelaksanaan dosis vaksin pertama, selama 14 hari, wisnus diberikan tempat menginap di hotel yang sudah bersertifikat CHSE dan dapat mengunjungi tempat wisata yang bersertifikat CHSE. Pada saat kepulangan, selain wisnus menerima vaksin ke-2, mereka juga memerlukan hasil negatif tes antigen sebagai syarat kembali ke daerah masing-masing.

Adapun jenis vaksin yang ditawarkan untuk turis domestik dalam program wisata vaksin di Bali adalah Sinovac, dengan skala waktu sekitar 14 hari untuk dua kali penyuntikan.

"Tapi, (paket vaksin) Astra Zeneca sedang disusun karena itu perlu 11-12 minggu (jarak dosis pertama vaksin dengan dosis kedua). Kalau ada wisatawan yang mau berwisata selama itu, tentu kita sangat senang," jelas Sandi.

4. Jamin Tidak Ganggu Stok Vaksin Warga Bali

Sandiaga menegaskan, Gubernur Bali I Wayan Koster telah menerbitkan surat edaran untuk wisata vaksin di Bali guna memastikan kelancaran pelaksanaan program.

"Jatah vaksin saya dapat nyatakan, suplai vaksin kita cukup, dan untuk Bali dapat prioritas dari Presiden. Jadi ini tidak akan kurangi vaksin Bali 6 juta dosis, kita harapkan selesaikan sebelum pembukaan kembali Bali (Juli 2021)," terangnya.

Sandiaga menyatakan wisata vaksin tidak hanya semata untuk menarik wisatawan, tetapi juga demi memperluas jangkauan penerima vaksin Covid-19. Dirinya mengaku sudah berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan terkait stok vaksin yang diperlukan.

 

3 dari 3 halaman

5. Negara lain yang terapkan Wisata Vaksin

Penerapan wisata vaksin ini juga dilakukan di beberapa negara, seperti:

-Maladewa

Maladewa telah mempromosikan "Vaccine Vacations," sebuah rencana menawarkan vaksin COVID-19 pada wisatawan guna memikat pengunjung kembali ke negara kepulauan itu. Rencananya, suntikan vaksin bagi turis akan diberlakukan setelah semua warga telah divaksinasi.

- Rusia

Menurut kantor berita Rusia, Tass, salah satu kepala industri pariwisata negara itu mengatakan bahwa "tur vaksinasi" sudah siap. Namun, visa dan persyaratan masuk untuk pengunjung asing belum selesai. Harga tur vaksin tiga minggu untuk orang asing akan berkisar antara 1.500--2.500 dolar Amerika Serikat (Rp21,6 juta--Rp36 juta), tidak termasuk biaya penerbangan.

-Amerika Serikat

Beberapa kota dan negara bagian di Amerika Serikat (AS) menawarkan vaksinasi COVID-19 bagi wisatawan. April lalu, Alaska mengumumkan bahwa mereka akan menawarkan vaksin gratis pada setiap penumpang yang mendarat di salah satu dari empat bandara utama negara bagian pada bulan Juni.

New York, di sisi lain, telah mengumumkan bahwa mereka akan membatalkan persyaratan residensi untuk menerima vaksin COVID-19. Sebagai ganti, pihaknya akan membuka sentra vaksinasi pop-up di tempat-tempat wisata, seperti Central Park, High Line, dan Jembatan Brooklyn.

- Uni Emirat Arab (UEA)

UEA secara mengejutkan meluncurkan wisata vaksin yang menawarkan suntikan gratis pada semua orang dengan visa masuk. Di aplikasi perawatan kesehatan Abu Dhabi, warga, serta pengunjung dapat mendaftar untuk divaksin Pfizer/BioNTech AS-Jerman atau vaksin Sinopharm buatan China..

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.