Sukses

Prospek Kerja Paling Dicari, UNPAR Cetak SDM Berbobot Lewat Program Data Science

Program Data Science UNPAR siap mengambil peran dan menjawab kebutuhan akan talenta digital.

Liputan6.com, Jakarta Beberapa tahun belakangan, big data menjadi salah satu topik yang diperbincangkan. Data menjadi aset yang dibutuhkan setiap sektor industri, untuk menganalisis masalah dan menghasilkan insight guna menjawab kepentingan manusia di masa depan.

Nah, orang yang mengerjakan big data tentunya paling dicari karena dipercaya memiliki wawasan serta kemampuan problem solving yang mengarah pada keputusan dan strategi bisnis yang lebih baik. 

Berkaitan dengan tenaga ahli yang dibutuhkan, Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) menghadirkan program peminatan Data Science pada Program Studi (Prodi) Teknik Informatika. Peminatan yang hadir pada 2019 di UNPAR ini bertujuan untuk mendekatkan kurikulum pengajaran dengan kebutuhan nyata pada industri. 

Ketua Prodi Teknik Informatika Mariskha Tri Adithia mengatakan bahwa Data Science penting untuk dipelajari sejalan dibutuhkanya tenaga Data Scientist. 

Di UNPAR, lulusan program Data Science disiapkan agar menguasai berbagai bidang ilmu, keahlian, dan keterampilan yang dikelompokkan menjadi empat, yaitu keahlian substansi di bidang spesifik, matematika dan statistika, teknologi, pemrograman dan basis data, serta komunikasi dan visualisasi.

"Data Science pada dasarnya adalah gabungan beberapa bidang ilmu yang tujuannya adalah mendapatkan insight dari data. Insight yang dimaksud yaitu mendapatkan berbagai informasi, kesimpulan, dan pemanfaatannya dari data. Kalau di bidang bisnis, kita bisa menentukan strategi ke depan berdasarkan data yang valid," jelas Mariskha

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pondasi Dasar Data Scientist

Jika berbicara keunggulan, program Data Science UNPAR menjamin kurikulum dan sistem pembelajarannya sesuai dengan kebutuhan industri sebagai Data Scientist pada masalah-masalah yang terkait dengan Big Data. 

Oleh karena itu, topik mata kuliahnya dirancang untuk membekali lulusannya dengan pengetahuan yang dibutuhkan untuk memproses, menganalisis, dan mempresentasikan hasil analisis dari Big Data yang disesuaikan dengan kebutuhan berbagai sektor industri. 

Ya, semua hal yang berkaitan dengan teknologi, bahasa pemrograman dan tools yang digunakan, dipilih berdasarkan survei terhadap para praktisi Data Science di industri dan diterapkan selama pembelajaran pada tiap mata kuliah. 

Mariskha juga mengatakan, berbagai teknik analisis data harus dikuasai, mulai dari statisitika, penambangan data, pengantar sistem cerdas, machine learning, dan business intelligence pun harus bagus. Juga penting adalah kebaruan kurikulum dan teknologi. 

"Misalnya tools terbaru, platform paling banyak dipakai, bahasa pemrograman. Itu yang harus kita kejar, agar waktu lulus, mahasiswa itu siap paling tidak dengan segala bekal yang kami beri," ujarnya. 

Selain itu, kurikulum Data Science UNPAR juga dirancang untuk mempersiapkan lulusannya mengambil sertifikasi internasional, dengan membuka mata kuliah di mana mahasiswa dapat mengikuti proses sertifikasi Data Science. 

Contoh sertifikasi yang dapat diambil di antaranya adalah IBM Professional Data Science Certificate dan Google Cloud Platform Big Data and Machine Learning Fundamentals.

"Kami juga integrasikan pembelajaran itu dengan sertifikasi sehingga saat mahasiswa lulus, paling tidak punya sertifikasi tersebut," katanya.

Selanjutnya, sejalan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), bobot program magang yang cukup besar. Kerja sama yang dijalin dengan berbagai perusahaan maupun startup jadi peluang lain yang diberikan kepada mahasiswa magang.

3 dari 4 halaman

Peluang Karier

Dosen Data Science UNPAR Veronica Sri Moertini mengungkapkan bahwa kebutuhan Data Scientist di Indonesia sangat besar. Survei IBM mencatat setidaknya ada kenaikan kebutuhan sebanyak 364.000 Data Scientist menjadi 2.720.000 di seluruh dunia pada 2020. 

Di sisi lain, hasil survei Price Waterhouse Cooper (PwC) 2019 menunjukkan adanya kesenjangan antara ketersediaan sumber daya manusia dengan kebutuhan kemampuan yang kompleks atau skill set. Kondisi tersebut tentunya menjadi tantangan untuk pemenuhan ketersediaan talenta mumpuni di Indonesia.

Dipaparkan lebih lanjut dalam Buku Pengantar Data Science dan Aplikasinya bagi Pemula, pada laporan Global Skills Index 2020 yang diterbitkan oleh Coursera sebagai penyelenggara kursus daring global, untuk bidang Data Science Indonesia ditempatkan pada posisi lagging atau tertinggal. 

Dari 60 negara di benua Amerika, Eropa, Asia, Afrika, dan Australia yang ditelaah, Indonesia berada di posisi 56. Untuk mengejar ketertinggalan, sudah tentu penyiapan sumber daya manusia (SDM) di bidang Data Science diperlukan.

"Jika kita berpegangan pada sejumlah lembaga yang sudah melakukan survei, artinya peluang lulusan Data Science sangat menjanjikan untuk ke depannya, mengingat Indonesia masih kekurangan Data Scientist," jelas Veronika. 

Data, lanjut Veronica, kini tak sekadar kumpulan informasi belaka, program Data Science UNPAR siap mengambil peran dan menjawab kebutuhan akan talenta digital.

"Era kini, bidang apa yang tidak menghasilkan data di dunia yang serba digital ini? Semua bidang akan makin memiliki aset berupa data dan itu tentunya memerlukan tenaga ahli yang menguasai hal itu," tegasnya. 

Selain itu, Data Scientist bisa bekerja dimana saja dengan peluang karier di berbagai bidang. Nah, mengapa harus UNPAR? Itu karena UNPAR memiliki kurikulum yang memang fokus tujuannya adalah menyiapkan lulusan Data Science UNPAR menjadi Data Scientist sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan. 

 

4 dari 4 halaman

Jalur UTBK

Sementara itu, UNPAR membuka jalur penerimaan mahasiswa baru melalui jalur UTBK, bagi para siswa-siswi yang mengikuti seleksi SBMPTN 2021 dan memiliki nilai UTBK. 

Seleksi masuk ini dibuka untuk semua program studi dan program peminatan S1 dan DIII, klik di sini. Jalur pendaftaran UTBK dibuka dalam kurun waktu 15 Juni-15 Juli 2021. 

Selain itu, siswa-siswi dapat memilih tiga pilihan program studi. Namun Program Studi Manajemen, Ilmu Hukum,Ilmu Hubungan Internasional, dan Arsitektur tidak dapat dijadikan pilihan ke-3. Selain jalur UTBK, jalur Ujian Saringan Masuk (USM) tiga pun masih dibuka hingga 29 Juni 2021.

Informasi selengkapnya bisa dilihat di sini atau melalui Layanan Informasi PMB UNPAR dengan mengirimkan pesan pada e-mail admisi@unpar.ac.id, telepon (022) 2032655 atau info lebih lanjut di akun Instagram @unparofficial dan @unpar (Official Line) atau (Kantor Pemasaran & Admisi UNPAR. 

 

(Adv)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.