Sukses

Kasus Covid-19 Sedang Tinggi, Beberapa Pengurus Kadin Minta Munas di Kendari Ditunda

Banyak wakil ketua umum Kadin di daerah yang melaporkan banyak anggota keluarga di sekeliling mereka terpapar virus covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Suryani Motik meminta agar Munas Kadin yang akan diselenggarakan pada tanggal 30 Juni hingga 2 Juli 2021 di Kendari, Sulawesi Tenggara ditunda lantaran lonjakan kasus covid-19.

“Kami semua menginginkan Munas itu ditunda demi kemanusiaan, kita tidak ingin Kadin ini menimbulkan atau membuat Cluster baru Cluster Kadin dan kita juga tidak ingin sia-sia atas penanganan Pemerintah dalam memerangi covid-19 seperti vaksin dan lainnya itu sudah diapresiasi oleh dunia luar,” kata Suryani dalam Konferensi Pers Penundaan Munas Kadin, Minggu (27/6/2021).

Suryani mengatakan banyak wakil ketua umum Kadin di daerah yang melaporkan banyak anggota keluarga di sekeliling mereka terpapar virus covid-19. Selain itu, banyak rumah sakit yang mengalami masalah keterbatasan oksigen, obatan-obatan hingga nakes yang kerjanya terlalu diporsir sehingga banyak nakes yang terpapar juga.

“Berdasarkan itu kemudian menyikapi masalah Munas Kadin, kita sebenarnya semenjak melihat covid-19 naik terutama trennya naik dari 2 minggu yang lalu kita sudah berinisiatif meminta kepada ketua umum dan kepada penyelenggara untuk menunda Munas, yang dimulai dari kemarin Konvensi sebenarnya kita minta menunda Konvensi,” ungkapnya.

Bukan hanya dari perwakilan Wakil Ketua Umum Kadin daerah saja yang minta Munas ditunda, melainkan 60 persen lebih Anggota Luar Biasa (ALB) Kadin menyatakan agar konvensi dan Munas Kadin ditunda.

Dia menjelaskan, penundaan ini bukan masalah terkait lokasi Munas yang dipindah dari semula akan diadakan di Bali menjadi di Kendari. Bukan pula terkait kapasitas, kata Suryani, tadinya yang boleh hadir dalam Munas dibatasi untuk 150 orang saja, namun dia menilai tetap berkerumun.

“Bukan persoalan kapasitas, tapi memang DKI sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja. Bahkan lima orang berkumpul saja itu kena tegur atau sudah melanggar prokes,” ujarnya.

Diketahui varian virus covid-19 yang baru yakni varian delta yang berasal dari India ini penyebarannya cepat. Dengan demikian, untuk kebaikan bersama dan agar Kadin tidak menciptakan cluster baru, Suryani menegaskan agar Munas Kadin ditunda hingga kondisi membaik.

“Kita tidak bicara tempat kita minta menunda Munas tanggal 30 karena situasi yang tidak aman buat keselamatan kita yang hadir, dan tentunya kalau misalnya walaupun dibatasi 250 orang atau 300 orang namun banyak varian Delta yang kita tahu persis,” pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Munas Kadin VIII Tetap Digelar 30 Juni 2021 di Kendari

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid menegaskan meskipun di masa pandemi, Munas Kadin VIII Tahun 2021 tetap akan dilaksanakan pada 30 Juni hingga 2 Juli 2021 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

"Munas tetap akan dilaksanakan 30 Juni di Kendari," kata Arsjad kepada Liputan6.com, Minggu (27/6/2021).

Adapun sebelumnya Munas Kadin akan dilaksanakan di Bali pada 2-4 Juni 2021, namun pelaksanaan itu diundur sesuai dengan arahan pemerintah untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 seusai Hari Raya Idul Fitri dan menghindari potensi mobilitas dan kerumunan manusia dalam jumlah besar.

Calon ketua umum Kadin Indonesia periode 2021-2026, Arjad menyatakan bahwa dirinya siap kapanpun dan dimanapun Munas Kadin dilaksanakan. Namun, yang pasti ia akan selalu menerima keputusan panitia Munas.

"Pada dasarnya saya siap, kapan dan dimanapun Munas VIII Kadin akan digelar. Tentu kami harus menyiapkan napas dan stamina lebih panjang lagi. Yang pasti kesiapan dari sisi mental dan semangat akan terus kami jaga, bahkan akan kami tingkatkan," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.