Sukses

Pasok Listrik untuk Blok Rokan, PLN Siapkan 2 Tahapan

PLN siap mendukung transisi peralihan Blok Rokan dari Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).

Liputan6.com, Jakarta Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PT PLN (Persero), Bob Saril, mengungkapkan PLN siap mendukung transisi peralihan Blok Rokan dari Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).

Untuk melayani kebutuhan listrik dan uap Blok Rokan di bawah pengelolaan PHR, PLN berencana melakukannya dalam dua tahapan.

Dua tahapan tersebut dibagi dalam masa transisi dan masa permanen. Pada masa transisi yaitu 2021 hingga 2024, pasokan listrik dan uap memanfaatkan PLTG North Duri Cogen (NDC) yang saat ini dimiliki oleh PT. MCT. Saat ini, PLN dalam tahap komunikasi untuk mengakuisisi saham PT. MCTN dari Chevron Standard Limited (CSL).

Wilayah kerja Blok Rokan setidaknya membutuhkan pasokan listrik 400 MW dan uap 335 MBSPD.

"Kita saat ini sedang berkoordinasi dan negosiasi, mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama kita bisa close dan dapat pasti saham dari MCTN ini menjadi 100 persen milik PLN," kata Bob dalam Webinar Ruang Energi : Keandalan Pasokan Listrik Jaga Produksi Blok Rokan pada Selasa (22/6/2021).

Selain kapasitas 30 MW dari PT MCTN, juga ada pasokan dari PLTG Minas dan Central Duri dengan kapasitas 130MW. Ke depan, PLN juga akan memasukkan PLTG Minas dan Central Duri di bawah pengelolaannya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tahapan Selanjutnya

Kemudian pada tahapan kedua yaitu masa jangka panjang atau permanen mulai 2024 dan seterusnya, PLN akan menyediakan listrik ke Blok Rokan dari interkoneksi Sistem Sumatera untuk menghasilkan keandalan dan nilai kompetitif yang lebih tinggi.

Pasokan listrik dari Sistem Sumatera ke Blok Rokan dilakukan melalui tiga sumber yaitu transmisi New Garuda Sakti - Balai Pungut yang memiliki kapasitas 290 MW. Lalu, transmisi Duri - Balai Pungut dengan kapasitas 24 MW, dan pembangkit Balai Pungut 250 MW.

"Jadi ada tiga pasokan utama yang berdekatan dengan harapan kita kalau satu ada kendala, ada dua. Untuk menjamin keandalan dilengkapi fasilitas kompensator (kapasitor) dari sisi TT dan Converter 5 x 10 MW," jelas Bob.

"Jadi kesimpulannya, PLN siap berkomitmen menjaga berkelanjutan listrik Blok Rokan baik saat peralihan dan jangka panjang," lanjutnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.