Sukses

Kalsel Optimis Capai Pertumbuhan Ekonomi 3 Persen di Akhir 2021

Ekonomi Kalimantan Selatan di 2020 lalu tertekan hingga minus 1,8 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Safrizal ZA mengapresiasi penanganan Covid 19 di wilayahnya. Sejauh ini selalu terkendali hingga mampu menekan angka penyebaran.

Hal itu diungkapkan Safrizal yang juga menjabat Dirjen Bina Admnistrasi Kewilayah (Adwil) sekaligus Wakil Ketua Satgas Nasional Penanganan Covid-19 saat menghadiri Rakor upaya pengendalian Covid 19 Pemprov Kalsel.

Safrizal menjelaskan saat ini fokus pemulihan ekonomi harus memiliki keseimbangan. Sebab, tak hanya degradasi angka ekonomi tapi juga bencana kemanusiaan.

"Sesuai arahan Presiden, kita juga melaksanakan kebijakan dasar penanganan covid 19, strategi gas dan rem dalam memulihkan ekonomi sekaligus angka penyebaran," ujarnya seperti dalam keterangan resmi, Jumat (18/6/2021).

Dalam catatannya, terdapat lima wilayah Kalsel memiliki resiko sedang lalu sisanya beresiko rendah. Dia pun memaksimalkan resiko rendah dengan menggenjot ekonominya.

"Angka kematian di Kalsel masih diatas rata-rata nasional, namun kita tak boleh lengah, masih tetap melakukan testing sembari upaya memulihkan ekonomi masyarakat," kata Safrizal.

Selain itu, Safrizal memaparkan kalau ekonomi Kalsel tahun 2020 lalu tertekan hingga minus 1,8 persen. Beruntung hingga tahun mulai membaik hingga minus 1,25 persen.

"Tahun kuartal kedua 2021 menargetkan positif, dengan kisaran 0,5 persen atau semaksimalnya dengan capai positif tentu saja jadi target optimis, dengan rakor ini kita ngegas peningkatan perekonomian," ungkap dia.

Sementara menutup akhir 2021 dengan target positif 2 atau 3 persen. Apalagi, dengan sektor andalan Kalsel, sektor tambang, perkebunan dan pertanian. Terakhir, kata Safrizal kendala tingkat kepatuhan pakai master dan jaga jarak harus sudah sesuai dengan tingkat nasional.

"Kita harus terus kampanyekan Protokol Kesehatan, perekonomian kita dorong tapi jaga disiplin Prokes, jangan sampai ada hambatan berarti dorong pertumbuhan ekonomi," katanya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bank Dunia Ramal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5 Persen di 2022

Bank Dunia baru saja merilis laporan Indonesia Economic Prospects (IEP) berjudul Boosting The Recovery. Dalam laporannya, Bank Dunia memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia melaju 5 persen di tahun 2022.

Proyeksi ini didasarkan dari berkurangnya ketidakpastian dan asumsi program vaksinasi telah mencapai cakupan penduduk yang cukup besar di kuartal 4 tahun 2021.

"Namun, ketidakpastian tetap sangat tinggi dan risiko pertumbuhan menunjukkan kecenderungan penurunan pertumbuhan," demikian dikutip dari laporan Bank Dunia, Kamis (17/6/2021).

Adapun, pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan pulih sebesar 4,4 persen pada tahun 2020, didukung oleh permintaan domestik yang membaik secara perlahan dan dampak positif dari ekonomi global yang lebih kuat.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga triwulan pertama tahun 2021 relatif berjalan perlahan meskipun indikator-indikator ekonomi menunjukkan pemulihan lebih kuat pada triwulan kedua.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.