Sukses

14 Juta UMKM Sudah Go Digital

Bila diperlukan, Menko Luhut mengizinkan dana desa digunakan untuk pelatihan digital masyarakat sehingga mendorong pertumbuhan UMKM Go Digital.

Liputan6.com, Jakarta -  Jumlah usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang sudah bergabung dalam platform digital mencapai 14 juta usaha. Angka ini cukup positif karena hampir setengah dari target pemerintah hingga 2023.

"Kita ini sudah 13-14 juta UMKM yang on boarding, masih ada setengahnya lagi dari target kita 30 juta UMKM di 2023," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalam Acara Puncak Bangga Buatan Indonesia: Kilau Digital Permata Flobamora, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Jumat (18/6/2021).

Sejak 2020, Pemerintah Pusat ingin 30 juta dari 64 juta pelaku UMKM Indonesia bertransformasi ke sistem digital. Setelah sudah hampir setengah dari target pemerintah tersebut tercapai.

Untuk memprcepat proses on boarding, Luhut pun meminta agar Pemerintah Daerah memberikan dukungan untuk program ini. Pemda diminta ikut berkolaborasi dalam mencapai tujuan ini.

"Kami minta Pemda dan Pemerintah Pusat ini harus kolaborasi untuk dorong UMKM kita masuk (ekosistem digital) sampai 30 juta dari 64 juta yang ada di Indonesia," kata Luhut.

Luhut meminta semua kepala daerah dan pemerintah pusat untuk fokus pada target yang telah ditentukan. Berbagai pelatihan yang dibuat untuk pelaku UMKM pun diharapkan tidak hanya satu bulan. Melainkan terus berkelanjutan hingga pelaku usaha mampu berjualan dan mengembangkan bisnisnya dengan teknologi digital.

Bila diperlukan, Luhut mengizinkan dana desa digunakan untuk pelatihan digital masyarakat. Tujuannya, agar pelaku usaha bisa langsung mengakses pasar dengan teknologi. Sehingga tidak lagi menjadi target para tengkulak yang kerap membeli dengan harga murah lalu menjual produk dengan harga tinggi.

"Dana desa bisa digunakan untuk pelatuhan digital biar mereka tidak dibatasi tengkulak lagi sehingga mereka bisa masuk ke pasar tingkat nasional," kata dia.

Kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika, Luhut meminta menanam Base Transceiver Station (BTS) di sejumlah daerah. Ini menjadi penting karena sebagai tulang punggung jaringan internet dan keberhasilan program UMKM masuk ekosistm digital.

"Kami mohon gerak cepat Kominfo untuk tambah BTS di daera lainnya karena jaringan internet ini kunci keberhasilan UMKM on boarding," kata dia.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Setahun Lebih Terhantam Pandemi, Begini Kondisi Terkini UMKM di Indonesia

Sebelumnya, pandemi Covid-19 ikut berdampak ke UMKM di Indonesia. Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo), Ikhsan Ingratubun mengatakan kondisi pelaku UMKM saat ini mulai mengalami perbaikan dibandingkan dengan tahun lalu.

Sebagian sudah ada yang kembali berjalan menuju arah pemulihan, namun sebagian UMKM lainnya masih terpuruk.

"UMKM saat ini ada yang sudah bangkrut, ada yang sudah berjalan lagi tapi belum pulih seperti tahun 2019 lalu," kata Ikhsan dalam diskusi online bertema Kreativitas UMKM Bertahan di Masa Pandemi, Jakarta, Rabu (16/6/2021).

Dia menuturkan beberapa UMKM yang bisnisnya kembali berjalan sudah mulai merekrut kembali pegawai. Meskipun jumlah karyawan yang dipekerjakan belum sebanyak sebelumnya.

"UMKM yang bangkit ini sudah ada rekrut karyawan walaupun dari yang tadinya 5, sekarang baru 2 orang," jelas dia.

Sayangnya, kondisi peningkatan kasus terkonfirmasi Covid-19 yang beberapa waktu lalu naik menjadi ancaman bagi pelaku usaha. Pelaku usaha cukup was-was bila pemerintah kembali menerapkan kebijakan pembatasan mobilitas manusia.

"Tapi ini ada ancaman Covid-19 ini naik, mereka khawatir nanti kalau ada PSBB lagi, tapi sekarang ini masih PPKM Mikro," kata dia.

3 dari 3 halaman

Terbantu Kebijakan PPKM Mikro

Kebijakan PPKM Mikro kata Ikhsan dinilai membantu pelaku UMKM untuk bangkit. Sebab masih ada interaksi dan kegiatan jual beli tetap berjalan dengan protokol kesehatan.

Ikhsan menambahkan UMKM yang mampu bangkit di masa pandemi biasanya melakukan transformasi bisnis. Baik itu dengan mengubah model bisnis atau membuka lapak online. Dalam kondisi seperti ini pun tidak sedikit generasi muda yang memanfaatkan kegiatan dengan mulai membuka usaha. Semisal menjual tanaman hias, baju-baju bekas hingga produk-produk kesehatan.

Sehingga tak heran terjadi peningkatan pelapak online selama satu tahun. Semula hanya 1 juta pengguna, kini menjadi 5 juta dalam satu tahun.

"Kami catat ada peningkatan sekitar 5 juta pemain baru di marketplace dari yang sebelumnya 1 tahun tidak lebih dari 1 juta. Ini luar biasa, makanya suka tidak suka UMKM harus masuk digital," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.