Sukses

Arah Kebijakan Bappenas di 2022, Pemindahan Ibu Kota Bukan Prioritas?

Bappenas menyatakan kebijakan pembangunan pada 2022 akan diarahkan untuk pemerataan dan menumbuhkan pusat pertumbuhan ekonomi baru di luar Pulau Jawa.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian PPN/Bappenas menyatakan kebijakan pembangunan pada 2022 akan diarahkan untuk pemerataan dan menumbuhkan pusat pertumbuhan ekonomi baru di luar Pulau Jawa. Langkah strategis ini dilakukan dalam upaya pemulihan ekonomi sekaligus mengurangi ketimpangan antar wilayah di Indonesia.

“Pengembangan wilayah fokus beberapa upaya untuk mempercepat pemulihan dampak covid-19 dan mengurangi kesenjangan yang perlu terus dioptimalkan,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian Bappenas RI, Rudy Soeprihadi Prawiradinata dalam Rapat Panja bersama Banggar, Rabu (16/6/2021).

Kebijakan pembangunan pada 2022 juga diarahkan pada keunggulan kompetitif wilayah untuk meningkatkan pemerataan kualitas hidup antar wilayah. Adapun Bappenas meargetkan sedikitnya ada tujuh wilayah prioritas.

“Target target dituangkan dalam masing-masing seperti wilayah ada 7 program, wilayah Sumatera, Jawa Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan program priroitas pembanguunan wilayah Papua,” tuturnya.

Dia mengatakan arah kebijakan pembangunan wilayah tersebut sejalan dalam RPJMN 2020-2024 dengan tujuan untuk mengurangi ketimpangan antar wilayah. Selain percepatan pemulihan dampak pandemi, pemerintah juga akan melanjutkan transformasi sosial ekonomi untuk meningkatkan rantai produksi.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, secara umum prioritas nasional tahun depan diarahkan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional serta merealisasikan target pertumbuhan ekonomi 5,2-5,8 persen.

Dia menjelaskan untuk memperkuat ketahanan ekonomi menuju pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan maka akan diarahkan untuk pemulihan aktivitas produksi. Selain itu juga perlu peningkatan nilai tambah dan produktivitas.

“Kami arahkan ingin tingkatkan keterkaitan sektor primer, sekunder dan tersier jadi satu rangkaian bisa berikan nilai tambah lebih baik bagi perekonomian,” tuturnya.

Amalia menyebut arah kebijakan oleh Bappenas untuk mempercepat pemulihan ekonomi akan didorong melalui faktor daya beli, dan usaha, serta diversifikasi dan peningkatan nilai tambah yang didukung reformasi iklim usaha.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

4 Aspek

Secara rinci, strategi yang dilaksanakan akan meliputi empat aspek. Pertama pertanian terkait peningkatan produktivitas pangan dan pertanian untuk pasokan dalam negeri, untuk bahan baku industri dan ekspor, serta penguatan rantai pasok, diversifikasi dan digitalisasi.

Kedua, industri pengolahan melalui peningkatan produktivitas dan daya saing melalui program peningkatan kualitas SDM, hilirisasi SDA, peningkatan nilai tambah dan penguatan rantai pasok. “Bangun kawasan industri sebagai destinasi investasi dan tingkatkan nilai tambah serta terapkan industri 4.0 dan digitalisasi, penggunaan produk dalam negeri dan dorong tingkatkan ekspor dan untuk nilai tambah tinggi bukan ekspor komoditas,” jelasnya.

Strategi ketiga sisi pariwisata melalui pemulihan pasar pariwisata dan penguatan destinasi unggulan dengan standar tata kelola, infrastruktur, kebersihan dan berkelanjutan serta nilai tambah ekonomi kreatif.

“Pariwisata diarahkan untuk memulihkan sektor pariwisata, sebab kami memahami bahwa di tengah pandemi sektor pariwisata paling lama pulih dibandingkan sektor lain. Tapi tahun 2022 momentum yang baik bagi kita semua perkuat dan menata destinasi unggulan pariwisata Indonesia jadi bisa lebih competitive dan menarik wisatawan lebih banyak lagi”tegasnya.

Bahkan pemerintah akan terus mengembangkan keterampilan SDM dan memperluas pasar untuk persiapan pemulihan pariwisata yang diproyeksi terjadi tahun 2023. Lebih lanjut, untuk UMKM pemerintah akan mengarahkan dengan memberikan pendidikan dan pelatihan serta inovasi pembiayaan.

“Mendorong UMKM menjalin kemitraan strategis terutama kemitraan berbasis rantai pasok, konsolidasi usaha didukung oleh produksi dan digitalisasi, dan bagaimana harus terus lakukan reformasi struktural, ”pungkasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.