Sukses

Miliarder Termuda India Akui Curang saat Lomba Catur Lawan Juara Dunia, Begini Ceritanya

Miliarder India Nikhil Kamath pernah masuk dalam jajaran Forbes 30 under 30.

Liputan6.com, Jakarta Nikhil Kamath dikenal sebagai miliarder termuda India. Namanya kembali menjadi sorotan. Namun alih-alih karena kesuksesan, nama orang terkaya ini jadi perbincangan setelah dilaporkan curang dalam pertandingan catur amal.

Melansir laman Forbes, Selasa (15/6/2021), kisah hidup Nikhil Kamath yang menarik bermula ketia ia berusia 14 tahun. Saat itu, anak dari manager bank dan guru musik tersebut memutuskan berhenti sekolah dan mulai bekerja.

Pada 2010, ia mendidikan Zerodha yaitu sebuah perusahaan pialang perdagang. Perusahaan ini menawarkan pialang ritel, perdagangan mata uang dan komoditas, reksa dana serta obligasi.

Kemudian pada 2019, Zerodha tanpa pembiayaan eksternal menjadi pialang saham ritel terbesar di India. Omset hariannya saat ini tercatat mencapai USD 10 miliar.

Seiring dengan kesuksesannya, nama Nikhil Kamath semakin dikenal. Ia masuk dalam jajaran Forbes 30 under 30.

Nikhil Kamath juga memenangkan penghargaan Chivas 2017 Entrepreneur of the Year Award. Ia juga tampil di GQ India.

Curang di Pertandingan Catur

Berbagai kisah muda Nikhil tidak bisa dilepaskan dari catur. Disiplin mental permainan tersebut disebut berkontribusi pada kesuksesannya.

Permainan catur pula yang memicu kontroversi mengenai Nikhil saat ini. Mantan juara dunai lima kali, Viswanathan Anand, menyetujui pertandingan catur amal online melawan beberapa selebriti India termasuk Nikhil.

Seperti tipikal acara semacam itu, Anand melawan lawan-lawannya secara bersamaan. Menariknya, Nikhil mengalahkan Anand yang akhirnya mengundurkan diri setelah 34 langkah.

Analisis komputer dari permainan Nikhil menghitung efisiensinya pada 98,9 persen. Artinya, 98,9 persen dari langkah Nikhil cocok dengan langkah-langkah teratas yang direkomendasikan oleh mesin catur komputer.

Namun permainan Nikhil di Chess.com menunjukkan dia bermain dengan efisiensi 0,6 - 10,9 persen. Setidaknya, tiga pemula catur mengalahkannya dari 4 hingga 12 langkah.

Jika dilihat dari angka efisiensi tersebut, Nikhil jelas tidak bermain sendiri. Namun menggunakan mesin catur komputer untuk menyarankan gerakannya.

Tidak ada yang lebih rendah di dunia catur daripada curang menggunakan mesin. Nikhil pun mengakui hal tersebut, dan Chess.com memblokir akunnya.

Nikhil selama ini membangun gambaran untuk dirinya sendiri sebagai keajaiban catur yang beralih ke bisnis, setelah mimpinya menjadi pemain kelas dunia gagal. Pikirannya diasah dan dikuatkan oleh tuntutan intelektual catur, yang membantunya menghasilkan banyak uang di bidang keuangan.

Keyakinan tersebut telah tersebar selama bertahun-tahun. Namun catatan gim online Nikhil menunjukkan bahwa dia bisa dikalahkan oleh para pemain pemula dalam waktu singkat. Kemampuannya bermain catur pun dipertanyakan.

Saksikan Video Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bukan Elon Musk, Miliarder DO Sekolah Ini yang Hartanya Bertambah Paling Banyak di 2021

Drop out dari kampus bukan jaminan untuk tidak menempuh kesuksesan. Itu dialami miliarder India Gautama Adani, yang telah menempuh perjalanan panjang sejak putus sekolah di Universitas Gujarat, Ahmedabad.

Sekarang di pucuk pimpinan Grup Adani, yang terlibat dalam berbagai industri termasuk pembangkit listrik, minyak, real estate dan infrastruktur, telah melampaui taipan air kemasan China Zhong Shanshan untuk menjadi orang terkaya kedua di Asia.

Melansir laporan Forbes, Rabu (2/6/2021), kekayaannya tumbuh menjadi USD 66,2 miliar karena kenaikan pesat harga saham perusahaan-perusahaan di bawah Grup Adani.

Bloomberg bahkan melaporkan bahwa Adani mengalahkan sesama miliarder Elon Musk untuk pertumbuhan kekayaan terbesar pada tahun 2021.

Pada awal 2020, Adani mengakuisisi Aditya Estates dengan nilai dilaporkan sebesar USD 5,5 juta. Properti yang terletak di daerah perumahan paling mahal di New Delhi, mencakup 1,4 ha tanah dan termasuk sebuah bungalow seluas 25 ribu kaki persegi.

Menurut GQ India, rumah tersebut memiliki tujuh kamar tidur, enam ruang tamu dan ruang makan, dan 7.000 kaki persegi tanah untuk tempat tinggal staf. Perkebunan ini juga mencakup taman yang luas, dimana Adani kerap menghabiskan waktunya dengan berjalan-jalan santai.

Adani memiliki minat tinggi dalam dunia penerbangan. Pada 2020, Grup Adani mengakuisisi saham pengendali sebesar 74 persen di Bandara Mumbai, menjadi pengembang bandara swasta terbesar di India.

Ketertarikan pada perjalanan udara ini terbukti dalam kehidupan pribadinya lantaran ia suka bermewah-mewahan saat terbang, dengan memiliki tiga jet pribadi: Bombardier Challenger 600 (senilai USD 700-900 ribu, menurut evojets.com), Embraer Legacy 650 (senilai USD 15-19 juta), dan Hawker 800 (senilai USD 2 juta).

Namun miliarder bersangkutan dan keluarganya juga menghindari lalu lintas dengan tiga helikopternya. Pada 2011, The Times of India menyatakan bahwa ia membeli sebuah helikopter 15 kursi Augusta Westland AW139 senilai USD 1,65 juta.

 

3 dari 3 halaman

Koleksi Mobil Mewah

Saat Adani mulai bepergian bersama skuter Bajaj Super abu-abunya pada periode 1980, dia tak lama bisa pamer kekayaan dengan telah mengumpulkan koleksi mobil mewah. Termasuk limusin BMW Seri 7, Rolls-Royce Ghost dan Ferrari California merah, yang menurut orang-orang terdekat adalah favoritnya.
 
Namun, Adani juga tak lupa untuk menyumbangkan sebagian kekayaannya untuk amal dan bantu orang-orang membutuhkan. Pada 1996, dua ikut mendirikan Yayasan Adani bersama Priti istrinya yang menjabat sebagai ketua yayasan. 
 
Bersama yayasan tersebut, mereka telah berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat di seluruh India dengan proyek di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur masyarakat, dan mata pencaharian yang berkelanjutan.
 
Sementara pada 2020, The Economic Times melaporkan, Adani menyumbangkan sekitar USD 13,7 juta ke PM Cares Fund untuk membantu memerangi pandemi Covid-19.
 
The Times of India juga mengumumkan, Grup Adani bantu mengatur empat tangki kriogenik ISO dengan 80 ton oksigen cair dan 5.000 tabung oksigen kelas medis dari Arab Saudi untuk membantu mereka yang terkena virus.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.