Sukses

Agar Belajar Tatap Muka Berjalan Lancar, Ini Saran Pengusaha

Pemerintah berencana memulai sekolah tatap muka tepat pada 1 Juli 2021 mendatang.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berencana memulai belajar tatap muka tepat pada 1 Juli 2021 mendatang. Namun, pembelajaran tatap muka kemungkinan tidak bisa dilakukan di daerah yang menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Joy Indo Medika, Ni Kadek Asmiari mengungkapkan, salah satu upaya yang bisa dilakukan agar kegiatan belajar tatap muka berjalan lancar adalah dengan menerapkan pemeriksaan antigen untuk memastikan tenaga pengajar dan perangkat sekolah lainnya negatif Corona sebelum masuk kelas.

Dalam kaitannya dengan kegiatan belajar mengajar yang erat kaitannya dengan waktu, alat test antigen bisa menjadi pilihan alat pemeriksaan virus Corona karena punya kelebihan akurasinya yang tinggi dan proses pemeriksaannya yang relatif singkat.

"Kalau test PCR itu hasilnya 2 jam paling cepet dan biayanya juga beda. Produk antigen seperti cov-test memang hasilnya cepat dan dia maksimal 15 menit juga sudah keluar," tutur dia saat berbincang dengan awak media belum lama ini.

Meski punya akurasi yang tinggi, namun ada tantangan tersendiri dalam proses pemeriksaan tes antigen. Ada kesan negatif proses pemeriksaan antigen sering menimbulkan rasa tidak nyaman karena harus memasukkan swab/ stick kapas steril ke pangkal hidung untuk mengambil spesimen lendir pada saluran nafas.

Kesan negatif ini yang membuat banyak orang menghindari proses pemeriksaan swab test antigen.

Berangkat dari kondisi di atas, PT Joy Indo Medika produsen alat tes antigen cov-test, melakukan terobosan pada alat test antigen yang diproduksinya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Alat Tes Antigen

Menurut Kadek, yang menjadi diferensiasi dari produk sejenis, alat pengambil swab atau dakron produk cov-test lembut, sehingga mengurangi rasa sakit atau tidak nyaman saat digunakan bahkan untuk anak kecil sekalipun.

Pengusaha asal Bali itu memastikan produk cov-test telah dilengkapi ijin edar, memiliki sertifikasi iso 9001, 13485 dan ce sertifikasi. Cov-test juga diproduksi oleh perusaahan ternama dan dibidangnya yaitu perusahaan invitrodiagnostic yang memiliki standar steriliasi yang tinggi.

Selain itu, produk cov-test disimpan di suhu yang sesuai anjuran yaitu 4-30 derajat celcius. Ini penting untuk menjamin akurasi hasil test yang dilakukan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.