Sukses

Menteri Trenggono: Laut dan Terumbu Karang Tak Bisa Dipisahkan

Setiap 9 Juni diperingati sebagai Hari Segitiga Terumbu Karang Sedunia atau World Coral Triangle Day.

Liputan6.com, Jakarta - Setiap tanggal 8 Juni diperingati sebagai Hari Laut Sedunia atau World Ocean Day. Lalu pada 9 Juni diperingati sebagai Hari Segitiga Terumbu Karang Sedunia atau World Coral Triangle Day.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mengatakan dua peringatan tersebut memang tidak bisa dipisahkan. Sebab baik laut dan terumbu karang merupakan bagian yang saling berkesinambungan yang bisa menopang kebutuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Sehingga perlu dijaga kelestariannya.

"Perayaan yang berdekatan ini laut dan terumbu karang tidak bisa dipisahkan serta perlu kita jaga dan lestarikan," kata Trenggono dalam Perayaan Hari Laut Dunia dan Hari Segitiga Terumbu Karang Dunia, Jakarta, Rabu (9/6).

Trenggono mengatakan menjaga dan melestarikan ekosistem laut sudah menjadi komitmen dan tanggung jawab bersama. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya baik di tingkat nasional dan tingkat internasional.

Sejak tahun 2009 Indonesia sudah menginisiasi dan berkomitmen bersama keenam negara sahabat untuk menjaga dan memanfaatkan laut dan terumbu karang. Pemanfaatan terumbu karang dilakukan secara berkelanjutan di daerah segitiga terumbu karang.

"Sejak 2009 Indonesia menginisiasi dan berkomitmen bersama keenam negara sahabat untuk menjaga dan memanfaatkan laut dan terumbu karang," kata dia.

Selain itu, dia mengimbau dan mengajak semua masyarakat Indonesia untuk menjaga laut bersama. Alasannya, menjaga laut merupakan tanggung jawab bersama untuk masa depan yang berkelanjutan.

"Saya juga mengimbau dan mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama menjaga laut karena menjaga laut adalah menjaga masa depan bangsa. One ocean, one climate, one future together," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ternyata Pemerintah Siapkan Stimulus Ekonomi buat Petani dan Pengusaha Perikanan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan kembali jika hanya sektor pertanian yang masih mengalami laju pertumbuhan positif sebesar 2,15 persen (yoy).

Dikatakan memasuki tahun 2021, ekonomi Indonesia pada kuartal 1 mengalami pertumbuhan yang signifikan, meski masih terjadi kontraksi.

Dari sisi lapangan usaha, 64,13 persen ekonomi Indonesia berasal dari sektor pertanian, industri, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan.

Data mencatat, sektor pertanian tetap tangguh selama pandemi Covid-19 dengan kontribusi nilai ekspor mencapai USD 0,4 miliar atau 3 persern dari total ekspor Indonesia.

Ekspor sektor pertanian mengalami kenaikan signifikan di masa pandemi Covid-19 dengan kenaikan 16,2 persen (YoY) dan 20,8 persen (MtM).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan komitmen pemerintah untuk menguatkan ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani/nelayan.

“Pemerintah telah menyiapkan stimulus ekonomi untuk menyokong sektor pertanian dan perikanan,” ujarnya dalam acara “Silaturahmi Peternak dan Kampanye Makan Ayam dan Telur” di IPB International Convention Center, Bogor, Kamis (3/6/2021).

Menko Airlangga menjelaskan, secara khusus stimulus dan insentif yang dikeluarkan untuk tetap menjaga kinerja di sektor pertanian dan perikanan, antara lain, Program Padat Karya Pertanian, Program Padat Karya Perikanan, Banpres Produktif UMKM Sektor Pertanian, Subsidi Bunga Mikro/Kredit Usaha Rakyat, Dukungan Pembiayaan Koperasi dengan Skema Dana Bergulir.

Ia pun menggarisbawahi mengenai program strategis sektor pangan dan pertanian tahun 2021. Mulai dari stabilitas harga dan pasokan pangan, pengembangan hortikultura orientasi ekspor, kemitraan closed loop hortikultura, peremajaan sawit rakyat, hingga pengembangan industri rumput laut. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.