Sukses

Pertamina International Shipping Ambil Bagian di Proyek Gasifikasi RU IV Cilacap

Keterlibatan Pertamina International Shipping pada proyek Gasifikasi RU IV Cilacap adalah untuk utilisasi kapal Liquefied Natural Gas (LNG) dengan skema long term time charter.

Liputan6.com, Jakarta - Dengan telah ditandatanganinya Heads of Agreement (HoA) bersama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), PT Pertamina International Shipping (PIS) turut ambil bagian dalam proyek gasifikasi RU IV Cilacap. Keterlibatan Pertamina International Shipping pada proyek ini adalah untuk utilisasi kapal Liquefied Natural Gas (LNG) dengan skema long term time charter atau skema angkutan LNG lainnya.

Untuk menunjang pasokan LNG ke kilang Cilacap, akan dibangun infrastruktur LNG terintegrasi. Proyek ini akan menyuplai gas dengan peningkatan volume secara bertahap (ramp up) 111 MMSCFD selama 20 tahun ke Kilang Cilacap, dilaksanakan dengan skema Small Scale Land Based Regasification Terminal dan diperkirakan membutuhkan biaya investasi (Capex) sebesar USD 151,7 juta.

Kerja sama ini juga dapat menjadi milestone untuk memperkuat sinergi yang saling menguntungkan antar Subholding dan Holding Pertamina Grup.

Commercial Director PT Pertamina International Shipping Riva Siahaan menjelaskan, kesepakatan penting tersebut sudah melalui hasil pembahasan panjang yang melibatkan working level maupun management level di masing-masing subholding gas dan shipping.

Terkait dengan hal-hal yang masih dalam proses finalisasi, telah dilakukan pembahasan lanjutan guna mengakomodir kebutuhan masing-masing Subholding yang bersinergi.

“Kami berterima kasih atas dukungan dan kepercayaan PT Pertamina (Persero) dan PGN dalam mengikutsertakan PT PIS sebagai shipping arm. Semoga kerja sama ini dapat memberikan kontribusi baik bagi perkembangan Pertamina secara holistik,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (8/6/2021).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Simak Strategi Pertamina International Shipping untuk Jadi Pemain Global

Sebelumnya, setelah diresmikan pada Rabu, 5 Mei 2021 sebagai subholding shipping pertama dari Pertamina, Pertamina International Shipping (PIS) semakin siap menjalankan amanat untuk melebarkan sayap bisnisnya menjadi perusahaan marine logistics terintegrasi berskala internasional.

Untuk mendukung hal tersebut, PIS baru saja mendapat pengalihan aset perkapalan dari PT Pertamina (Persero) yang meliputi 71 unit kapal milik Pertamina, aset marine non sarana tambat, dan saham kepemilikan Pertamina di PT Pertamina Trans Kontinental (PTK). Melalui serah terima aset tersebut dan dalam proses menerima 6 (enam) aset terminal, maka PIS kedepannya bukan saja mengelola bisnis perkapalan, melainkan sebagai Integrated marine logistics company.

Langkah selanjutnya, PIS akan menjadikan PTK sebagai entitas bisnis dalam koordinasi PIS dan sekaligus menyerahkan asset sarana Marine Non Tambat (selain tanah dan bangunan) ke PTK. Langkah strategis tersebut merupakan bagian dari rencana Corporate action dalam mengintegrasikan bisnis Marine Logistics ke dalam lingkup Subholding Shipping yang diharapkan dapat lebih berkembang dalam skala nasional maupun global.

PTK sebagaimana telah terintegrasi dengan PIS dalam menjalankan bisnis ke depannya, merupakan anak perusahaan Pertamina penyedia jasa pelayaran, jasa maritim terintegrasi, dan jasa logistik. Telah beroperasi sejak 1969, wilayah operasional PTK membentang dari Sabang sampai Merauke, yang saat ini telah memiliki lebih dari 50 jenis layanan.

Sebagai perusahaan pelayaran dan jasa maritime pertama di Indonesia, PTK mempergunakan Kapal Tunda hybrid engine ramah lingkungan sebagai bentuk komitmen perusahaan memenuhi ekspektasi masyarakat global akan entitas bisnis yang bertanggung jawab. Dalam menjalankan layanannya PTK memiliki 4 Anak Perusahaan dan 1 Joint Venture, dengan 11 Kantor Cabang.

Sejalan dengan visi menjadi Perusahaan Shipping terkemuka di Asia, pengalihan asset ke Subholding Shipping akan meningkatkan leverage perusahaan dalam ekspansi pasar maupun finansial. Dimana posisi tawar perusahaan di pasar akan meningkat dan kemampuan pembiayaan untuk investasi juga akan semakin kuat, sehingga perusahaan akan memiliki daya dorong untuk berkembang lebih baik. Integrasi layanan atau services antara PIS dan PTK juga diharapkan mampu memberikan nilai tambah berupa tarif layanan yang kompetitif bagi customer khususnya Pertamina Group.

Pada kesempatan tersebut, Erry Widiastono selaku Direktur Utama Pertamina International Shipping menegaskan bahwa penyerahan aset ini akan memperkuat PIS dalam melakukan ekspansi untuk memberikan layanan yang terintegrasi.

“Dengan dikukuhkannya PIS sebagai Subholding Shipping ini, kami akan melakukan berbagai pengembangan bisnis yang tidak hanya berfokus pada angkutannya saja yang memang telah menjadi kekuatan kami, tetapi juga sampai kepada kegiatan yang terkait dengan Integrated marine logistics,” tambahnya, Kamis (6/5/2021).

3 dari 3 halaman

Aksi Sosial

Di tengah usaha PIS mempersiapkan strategi pengembangan bisnis ke depannya, PIS senantiasa tetap menjunjung nilai sosial kemanusiaan dengan turut menebar kebermanfaatan dan rasa kebersamaan antar sesama.

PIS menyelenggarakan acara Safari Ramadhan dengan salah satu rangkaian acara yang telah berjalan adalah silaturahmi dan pemberian santunan kepada anak yatim pada, Rabu, 5 Mei 2021.

Penerima santunan dan bantuan sarana prasarana adalah enam yayasan di wilayah Jakarta, di antaranya Yayasan Nurul Iman Jafariyah (Menteng), Yayasan Mizan Amanah (Condet), Pondok Yatim & Tahfidz Al Fatih - (Bekasi), Yayasan Al Ikhlas (Bekasi), Yayasan Mizan Amanah (Taman Narogong Indah) dan Rumah Yatim (Cabang Duren Tiga Pancoran).

“Ramadhan menjadi momentum kami untuk dapat terus mensinergikan seluruh keluarga besar Pertamina, dan menebar kebermanfaatan bagi diri sendiri dan sekitar dalam hal profesional, spiritual, maupun sosialnya” ujar Arief Sukmara, Corporate Secretary Pertamina International Shipping. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.