Sukses

Tingkatkan Kualitas SDM, Kementan Gandeng 13 Perguruan Tinggi Negeri

Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDM) berkomitmen untuk mengembangkan kompetensi SDM dari program peningkatan pendidikan Aparatur ASN.

Liputan6.com, Jakarta Salah satu fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini adalah mewujudkan Indonesia maju dengan menciptakan sumberdaya manusia (SDM) unggul, pekerja keras, dinamis, terampil, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi di semua sektor tidak terkecuali di sektor pertanian.

Dalam rangka mendukung keberhasilan pembangunan pertanian tersebut, Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDM) berkomitmen untuk mengembangkan kompetensi SDM dari program peningkatan pendidikan Aparatur ASN berupa pemberian beasiswa tugas belajar S2 dan S3 yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari program pembinaan PNS.

Tak tanggung-tanggung Kementan menggandeng 13 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yakni Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Padjadjaran (UNPAD), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Andalas (UNAND), Universitas Hasanudin (UNHAS), Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB) serta Universitas Airlangga (UNAIR).

 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan bahwa peran SDM dalam pertanian sangat penting. “Peran SDM dalam pembangunan pertanian sangat vital. Oleh karena itu, kita terus menggenjot kemampuan, pengetahuan dan skill SDM pertanian,” ujarnya.

Secara terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menggarisbawahi bahwa pemegang peran utama dalam kemajuan sektor pertanian adalah SDM. Menurutnya, yang paling menonjol dari Negara maju adalah sumber daya manusianya.

“Apabila sektor pertanian ingin maju, maka harus dimulai dari kemajuan sumber daya manusia,” ujar Dedi.

Universitas Andalas, sebagai salah satu PTN pilihan peserta tugas belajar di Provinsi Sumatera Barat mendukung penuh upaya Kementan dalam peningkatan kualitas SDM khususnya pemberian beasiswa bagi ASN.

Monitoring dan evaluasi kegiatan tugas belajar pun dilakukan oleh Kementan dalam hal ini Biro Organisasi dan Kepegawaian, Inspektorat Jenderal dan Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) BPPSDMP selaku penanggung jawab kegiatan serta Universitas Andalas pada Jumat (04/06).

 

Dalam acara tersebut, Direktur Pascasarjana Universitas Andalas menyampaikan kemajuan studi dari masing-masing peserta tugas belajar lingkup Kementan. Berdasarkan hasil pemetaan, terdapat beberapa peserta tugas belajar yang masih mengalami keterlambatan penyelesaian studi, oleh karena itu akan dilakukan pendampingan secara intensif khususnya kepada para peserta tugas belajar tersebut agar peserta tugas belajar tersebut dapat menyelesaikan studinya.

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Widi Arshanti menyampaikan bahwa para peserta tugas belajar wajib melaporkan kemajuan studi kepada Bagian Kepegawaian di unit kerjanya masing-masing.

"Bagian kepegawaian masing-masing eselon I pun diharapkan dapat melakukan pendampingan, pengawalan serta memonitoring peserta tugas belajar. Disisi lain PTN yang telah menjadi mitra Kementan dapat mendorong mereka agar segera menyesaikan studi dengan tepat waktu serta tidak ada alasan untuk memperlambat penyelesaian studi," papar Santi.

Ia pun berharap melalui monitoring dan evaluasi ini didapatkan solusi terbaik pada permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh peserta tugas belajar baik secara administrasi maupun pada saat penelitiannya.

"Kami yakin dengan adanya komitmen tinggi dari kedua belah pihak yakni PTN dan peserta tugas belajar, hambatan-hambatan tersebut dapat dilalui dan peserta dapat lulus dengan nilai memaskan. Hingga akhirnya kesempatan tugas belajar yang di fasilitasi oleh Kementan dapat mencetak SDM yang andal, berkarakter, maju, mandiri dan modern," ucap Santi optimis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.