Sukses

Sederet Bom Pesawat Tempur Karya Anak Bangsa

Salah satu holding BUMN industri Pertahanan PT DAHANA (Persero) sedang fokus pada pengembangan bom pesawat tempur

Liputan6.com, Jakarta Salah satu holding BUMN industri Pertahanan PT DAHANA (Persero) sedang fokus pada pengembangan produk energetic material (bahan peledak/bom/propelan) untuk seluruh matra pertahanan, yakni bom unggulannya adalah Bom P Series untuk pesawat tempur Indonesia.

Bom P Series besutan PT DAHANA (Persero) ini diproduksi untuk dapat digunakan pesawat standar Rusia. Dengan bahan peledak TNT, Bom P Series yang terdiri dari Bom P-100L, P-250L, dan P-500L memiliki kemampuan ledak dengan efek pecahan yang dapat menghancurkan bangunan, pondasi bunker, serta benda bergerak di area yang luas.

Direktur Teknologi & Pengembangan PT DAHANA (Persero) Wildan Widarman, menjelaskan, Bom P Series masuk ke dalam kategori bom High Drags General Purpose (HDGP), yang terbagi menjadi empat bagian utama seperti, Noze Fuse Bom Assembly, Suspension Lugs Bom, Body Bom Assembly, dan Tail Bom Assembly.  

Sementara itu, kapasitas produksi masing-masing bom berkisar di 3000 pcs/tahun Bom P-100L, 2000 pcs/tahun Bom P-250L, serta 1000 pcs/tahun Bom P-500L.

“Ketiga Bom P Series ini memiliki tipe fuze bom yang sama, yaitu AVU-ETM/AVU-ETMA,” kata Wildan Widarman, Selasa (8/6/2021).

Menurutnya dengan pembentukan Holding BUMN Industri Pertahanan, memudahkan para pemangku kebijakan untuk mensinergikan permintaan seluruh matra, termasuk permintaan akan berbagai jenis bahan peledak dan bom.

Dimana L=letak produksi yang dekat dengan lokasi pengguna akhir juga memudahkan dalam pengiriman dan perawatan produk-produk Alpalhankam Industri Pertahanan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kurangi Ketergantungan Impor

Lanjut Wildan, Bom P Series diciptakan untuk mengurangi ketergantungan importasi bom Indonesia dari luar negeri, sekaligus mewujudkan kemandirian Alpalhankam Indonesia.

"Selain itu, keuntungan dari memproduksi secara mandiri adalah harga distribusi serta perawatan yang lebih bersaing dibanding mengimpor," ujarnya.

Selain DAHANA yang fokus pada pengembangan produk energetic material (bahan peledak/bom/propelan) untuk seluruh matra pertahanan, BUMN lainnya yang tergabung di dalam Holding Industri Pertahanan antara lain PT Len Industri (Persero) yang fokus pada C5ISR Platform beserta MRO dan solusi integrasi 3 matra (interoperability) melalui Network Centric Warfare.

PT Pindad (Persero) dengan fokus pada platform matra darat, MRO dan penyediaan senjata serta munisi, PT Dirgantara Indonesia (Persero) dengan fokus pada platform matra udara dan MRO, serta PT Pal Indonesia (Persero) dengan fokus pengembangan matra laut dan MRO.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.