Sukses

Harga Emas di Pegadaian Makin Mahal Hari Ini 7 Juni 2021, Simak Rinciannya

Berikut ini daftar terbaru harga emas PT Pegadaian (Persero) pada 7 Juni 2021.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pegadaian (Persero) ikutan menawarkan jual beli emas selain jasa gadai. Harga emas di BUMN ini berubah mengikuti gerak pasar setiap harinya.

Ada beberapa jenis emas yang dijual Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini. Terdapat emas Antam dan emas Retro. Selain itu juga terdapat emas Batik dan emas UBS. Semua jenis emas ini hanya tersedia di outlet Pegadaian.

Setiap harinya harga emas yang dijual terus berubah. Pada Senin 7 Juni 2021, harga beberapa jenis produk emas di Pegadaian terpantau turun.

Berikut ini daftar terbaru harga emas PT Pegadaian (Persero) pada 7 Juni 2021:

 

Harga Emas Antam

- 0, 5 gram = Rp 554.000

- 1 gram = Rp 1.003.000

- 2 gram = Rp 1.942.000

- 3 gram = Rp 2.886.000

- 5 gram = Rp 4.775.000

- 10 gram = Rp 9.492.000

- 25 gram = Rp 23.597.000

- 50 gram = Rp 47.112.000

- 100 gram = Rp 94.141.000

- 250 gram = Rp 235.073.000

- 500 gram = Rp 469.925.000

- 1000 gram = Rp 939.807.000

 

Harga Emas Antam Retro

- 0, 5 gram = Rp 518.000

- 1 gram = Rp 970.000

- 2 gram = Rp 1.920.000

- 3 gram = Rp 2.852.000

- 5 gram = Rp 4.738.000

- 10 gram = Rp 9.417.000

- 25 gram = Rp 23.408.000

- 50 gram = Rp 46.732.000

- 100 gram = Rp 93.381.000

 

Harga Emas Antam Batik

- 0,5 gram = Rp 627.000

- 1,0 gram = Rp 1.160.000

- 8,0 gram = Rp 8.766.000

 

Harga Emas UBS

- 0,5 gram = Rp 517.000

- 1 gram = Rp 968.000

- 2 gram = Rp 1.920.000

- 5 gram = Rp 4.743.000

- 10 gram = Rp 9.436.000

- 25 gram = Rp 23.542.000

- 50 gram = Rp 46.985.000

- 100 gram = Rp 93.934.000

- 250 gram = Rp 234.763.000

- 500 gram = Rp 468.973.000

- 1000 gram = Rp 936.932.000

 

Reporter: Anisa Aulia

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harga Emas Diprediksi Terus Menguat, Bisa Tembus USD 1.920 per Ounce

Harga emas menghadapi banyak volatilitas pada pekan lalu. Pertama turun lebih dari USD 40, kemudian naik kembali menuju USD 1.900 per ounce.

Dikutip dari Kitco, Senin (7/6/2021), menurut para analis, tren bullish pada emas masih jauh dari selesai.

Harga emas sangat sensitif terhadap taper talk bank sentral Amerika Serikat (AS), dolar AS, dan US treasury yield.

Setiap lonjakan pada tiga hal tersebut mengarah kepada penurunan harga emas, sedangkan jika sebaliknya memicu reli emas.

"Pasar sensitif terhadap taper talk. Kamis, kita melihat pergerakan lebih tinggi pada imbal hasil dan dolar, dan orang-orang panik. Emas dibuang, dibantu oleh faktor-faktor teknis," kata Kepala Strategi Global TD Securities, Bart Melek, kepada Kitco News.

Namun aksi jual dengan cepat berbalik pada Jumat, 4 Juni 2021, karena emas menerima dorongan dari laporan ketenagakerjaan AS yang mengecewakan periode Mei.

Menurut Melek, jika pekerjaan terus buruk, maka the Fed tidak akan melihat inflasi sebagai masalah. "Dan imbal hasil juga tidak akan beraksi, yang artinya bagus untuk emas," lanjutnya.

Melek memproyeksikan perdagangan emas dalam kisaran baru antara USD 1.855 dan USD 1.935. "USD 1.920 adalah batas atas yang bisa kita capai pekan depan (pekan ini)," tuturnya.

Menurut senior broker komoditas RJO Futures, Bob Haberkorn, secara keseluruhan tren bullish emas pada Mei masih utuh atau belum terganggu.

"Tren naik akan berlanjut berdasarkan data ketenagakerjaan ini. Emas akan mencoba kembali ke level tertinggi Agustus. Saya melihat emas diperdagangkan kembali ke USD 1.920 pada awal pekan depan (pekan ini). Satu-satunya hal yang akan mengganggu sisi atas emas adalah petunjuk baru pengetatan moneter," jelas dia.

3 dari 3 halaman

The Fed

Para investor disebut harus mencermati imbal hasil US Treasury dan berita utama inflasi baru. Hal ini seiring pasar yang bersiap untuk pertemuan kebijakan moneter The Fed pada 16 Juni 2021.

Arah dolar seiring dengan kebijakan The Fed sangat penting untuk pasar emas. Menurut pakar logam mulia Gainesville Coins, Everett Millman, pasar harus memperhatikan kapan bank sentral itu memperbarui pemikirannya tentang inflasi dan suku bunga.

"Meskipun kita memiliki retorika tapering dan melihat tanda-tanda inflasi, saya pikir The Fed menjalankan risiko menjaga kebijakan terlalu longgar dalam waktu terlalu lama. Saya tidak berpikir mereka akan memperketat kebijakan dan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat," kata Millman.

Dalam jangka pendek, Millman netral terhadap emas. Ia memperkirakan emas kemungkinan akan diperdagangkan antara USD 1.870 dan USD 1.890 pada pekan depan.

Sementara dalam jangka panjang, ia tetap meyakini targetnya yaitu di level USD 2.100 per ounce.

"Saya pikir kita bisa kembali ke sana. Ada ruang untuk bergerak tinggi, khususnya setelah emas mundur dari rekor tertinggi Agustus," jelasnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.