Sukses

Lahan Bendungan Pemasok Air Bersih Ibu Kota Negara Baru Mulai Dibebaskan

kebutuhan air bersih ibu kota negara baru akan dipasok dari Bendungan Sepaku.

Liputan6.com, Penajam - Pemerintah terus mematangkan pembangunan ibu kota baru di Kalimantan. Kali ini, lahan untuk lokasi genangan bendungan di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mulai dibebaskan.

Dari sini nantinya, kebutuhan air bersih ibu kota negara baru akan dipasok. "Kami pastikan pembebasan lahan genangan Bendungan Sepaku mulai dilakukan," ujar Kepala Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Penajam Paser utara, Nicko Herlambang seperti melansir Antara, di Penajam, Jumat (4/6/2021).

Sesuai rencana, ia menjelaskan, BWS (balai wilayah sungai) Kalimantan Timur akan membebaskan lahan mencapai 342 hektare untuk lokasi genangan bendungan tersebut.

Saat ini, sejumlah wilayah di Kecamatan Sepaku masuk dalam lokasi genangan bendungan yakni, Desa Tengin Baru, Sukomulyo dan Desa Argomulyo.

"Kami harapkan pembebasan lahan genangan bendungan itu dapat selesai pada tahun ini (2021), sehingga segera dilanjutkan dengan pembangunan fisik," kata Nicko Herlambang.

 

Saksikan Video Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dibiayai APBN

Sebelumnya, BWS Kalimantan Timur telah membebaskan 88 hektare lahan untuk lokasi pembangunan Bendungan Sepaku, yang dananya berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara atau APBN.

Pembangunan Bendungan Sepaku seluas 430 hektare tersebut bertujuan untuk mencukupi kebutuhan air bersih bagi masyarakat yang tinggal di ibu kota negara Indonesia yang baru.

Bendungan Sepaku juga bermanfaat untuk pengendalian banjir serta dijadikan daerah pariwisata waduk dan konversi DAS (daerah aliran sungai) Tengin Baru.

Bendungan yang dibangun di wilayah Kecamatan Sepaku tersebut memiliki daya tampung sekitar 11,6 juta kubik dengan debit air 2.400 liter per detik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.