Sukses

DPR Cecar Erick Thohir Soal Penyelamatan Garuda Indonesia

DPR menyinggung soal laporan empat opsi penyelamatan Garuda Indonesia dari hasil diskusi dengan Kementerian BUMN.

Liputan6.com, Jakarta - Persoalan Garuda Indonesia menjadi salah satu topik yang dibahas dalam rapat kerja Menteri BUMN, Erick Thohir, dengan Komisi VI DPR RI pada hari ini, Kamis 3 Juni 2021. Salah satu yang menanyakan soal polemik di dalam Garuda Indonesia adalah anggota Komisi VI DPR RI, Evita Nursanty.

"Saya minta penjelasan dari Pak Menteri, terus terang saya sebagai anggota komisi VI itu lebih banyak mengetahui BUMN dari media. Saya menginginkan penjelasan langsung dari Pak Menteri di rapat ini. Isu pertama yang saya baca dari media mengenai penyelamatan Garuda Indonesia. Ini apa sih yang sebenarnya pak menteri? Belum apa-apa, kita sudah menyelamatkan Garuda," kata Evita dalam rapat kerja Menteri BUMN dengan Komisi VI DPR RI pada Kamis (3/6/2021).

"Saya mau tanya balik, terobosan baru apa yang sudah dibuat manajemen Garuda saat ini? Saya tidak melihat ada terobosan barunya, sekarang pangsa pasar dikuasai Lion Group, terus terang saja. Jam terbangnya tidak convenient Garuda ini," sambungnya.

Evita pun mempertanyakan terobosan apa yang sudah dilakukan Garuda Indonesia. Menurutnya, boleh dikatakan lima tahun ke belakang sampai sekarang sama sekali tidak ada terobosan yang dilakukan.

Ia pun menyinggung soal laporan empat opsi penyelamatan Garuda Indonesia dari hasil diskusi dengan Kementerian BUMN.

"Sebenarnya apa sih dari empat opsi ini, apa sih yang ada di benak kementerian BUMN? Kenapa saya pertanyakan? Anggaran Bapak kan terus turun tapi pengawasan dari semua kebijakan yang bapak lakukan sekarang, ini adanya di kementerian. Holdingnisasi, restrukturisasi, apakah tidak dibentuk tim-tim audit? Kok tidak dibentuk tim khusus?," tutur Evita.

Menurutnya, persoalan Garuda Indonesia merupakan hal yang rumit dan sudah terjadi bertahun-tahun hingga sekarang. Ia berharap agar solusi bisa cepat ditemukan. Harus dilakukan sesuatu yang tidak biasa untuk memperbaiki Garuda ini.

Hal serupa juga disampaikan oleh anggota Komisi VI, Andre Rosiade. Ia berharap Kementerian BUMN bisa menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah Garuda Indonesia.

"Harapan saya, pak menteri BUMN betul-betul mencari solusi. Kita semua mencari solusi yang terbaik bagaimana menyelamatkan Garuda Indonesia, kita cari solusi yang terbaik," lanjutnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Erick Thohir Tetap Pertahankan 1.300 Pilot dan Awak Kabin Garuda Indonesia

Sebelumnya, PT Garuda Indonesia (Persero) menawarkan program pensiun dini untuk para karyawannya hingga 19 Juni 2021. Langkah ini dijalankan demi menyelamatkan keuangan perusahaan yang tertekan akibat rugi dan utang.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, ia akan mempertahankan ribuan karyawan Garuda Indonesia agar tetap berada di perusahaan maskapai pelat merah tersebut.

"Dari hasil laporan yang saya dapatkan bahwa kami tetap mempertahankan 1.300 pilot dan awak kabin, serta 2.300 pegawai," kata Erick dikutip dari Antara, Rabu (2/6/2021).

Dia menjelaskan, pandemi COVID-19 telah memukul industri penerbangan di seluruh dunia, bahkan ada maskapai asing yang lebih parah ketimbang Garuda Indonesia.

Menurutnya, pemerintah saat ini perlu mencari cara agar perusahaan pelat merah itu bisa bertahan menghadapi tekanan kondisi keuangan yang minus.

Erick Thohir mengatakan Garuda Indonesia akan berfokus kepada bisnis penerbangan domestik dalam negeri dengan melayani perjalanan masyarakat antarpulau di Tanah Air.

Aksi yang dilakukan pemerintah ini merupakan upaya untuk menyelamatkan Garuda Indonesia dari masalah finansial akibat utang dan kerugian yang dialami perseroan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.