Sukses

8 Cara Pisahkan Uang untuk Bisnis dan Urusan pribadi

Semua pengeluaran bisnis Anda harus tetap terpisah dari pembelian pribadi ketika Anda memiliki akun bisnis.

Liputan6.com, Jakarta - Jika Anda seorang pemilik bisnis, batas antara pengeluaran pribadi dan usaha kadang bisa tercampur. Kesalahan ini seringkali menjadi sasaran utama pemeriksaan keuangan di audit.

Seharusnya, bisnis yang dibangun harus dianggap sebagai entitas yang benar-benar terpisah sejak hari pertama, apa pun jenis bisnis yang Anda jalankan.

Oleh karena itu, harus ada juga pemisahan yang jelas antara uang pribadi dengan uang untuk bisnis sehingga pengelolaannya jelas. 

Nah, agar tercampur, berikut ini cara memisahkan uang bisnis dengan uang pribadi, dilansir dari Freemalaysiatoday.com, Kamis (27/5/2021).

1. Jangan menembus tabir perusahaan

Ketika perbedaan yang jelas tidak dapat ditemukan antara pengeluaran pribadi dan bisnis, Anda mungkin bertanggung jawab atas utang perusahaan. Ini disebut menembus tabir perusahaan.

Jika bisnis Anda menghadapi krisis dan tidak dapat menentukan titik temu antara keuangan pribadi dan profesional, aset Anda mungkin disita untuk memenuhi tuntutan kreditor.

Jadi sedikit usaha dapat menyelamatkan Anda dari bencana yang mencolok di masa depan, tetapi sebaiknya konsultasikan dengan penasihat hukum untuk klarifikasi lebih lanjut.

2. Jaga agar tetap profesional

Baik pelanggan maupun klien tidak merasa aman dan percaya diri ketika mereka berurusan dengan bisnis yang tampak lebih seperti hobi. Bisnis Anda harus terlihat profesional.

3. Hindari merusak diri sendiri

Anda harus memandang bisnis Anda sebagai individu, terpisah dan entitas hidup sehingga Anda tidak memperlakukannya sebagai mesin kasir pribadi. Pola pikir ini dapat merusak bisnis Anda, mengurasnya hingga mencapai titik kebangkrutan.

Bahkan industri yang paling menguntungkan pun bisa anjlok ketika pemiliknya mengeluarkan terlalu banyak uang tanpa mempedulikan solvabilitas perusahaan. Ada banyak orang yang dengan boros menghabiskan dana bisnis untuk barang-barang mewah, hanya karena mereka memiliki banyak uang yang tersedia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

4. Bersiaplah untuk pajak

Semua pengeluaran bisnis Anda harus tetap terpisah dari pembelian pribadi ketika Anda memiliki akun bisnis. Dianjurkan untuk menyisihkan sejumlah uang tambahan sebelum musim pajak tiba. Anda tidak perlu khawatir menguras akun pribadi Anda untuk membayar pajak jika ada cukup uang di akun bisnis Anda.

5. Lacak pengeluaran bisnis Anda

Melacak pengeluaran bisnis dan pribadi Anda secara terpisah merupakan komponen penting dari pemisahan keuangan. Jika Anda meningkatkan modal awal untuk bisnis dan bahkan jika Anda menggunakan uang Anda sendiri, siapkan anggaran terpisah untuk memastikan dapat menutupi pengeluaran pribadi Anda.

Ini juga berlaku untuk toko satu orang. Jika Anda memiliki anggaran pribadi yang ketat, carilah pendanaan eksternal. Juga, gunakan akun kredit bisnis.

Misalnya, jika Anda perlu membeli mesin kasir, gunakan cek bisnis atau jalur kredit perusahaan. Demikian pula, ketika Anda membayar tagihan Anda sendiri menggunakan dana bisnis, tulis cek kepada diri Anda sendiri alih-alih melakukannya langsung dari dana perusahaan.

6. Dapatkan kartu kredit bisnis

Sulit untuk memenuhi persyaratan peminjaman saat Anda memiliki bisnis kecil atau permulaan. Namun, cobalah untuk mendapatkan kartu kredit bisnis. Sama seperti memiliki rekening giro terpisah, kartu kredit mencatat semua transaksi dan memberi Anda sesuatu untuk ditunjukkan kepada otoritas perpajakan saat Anda diaudit.

Kartu kredit bisnis juga dapat memberi Anda potongan pajak tambahan. Saldo pada kartu kredit bisnis adalah satu-satunya bunga kartu kredit yang dapat dikurangkan untuk pengeluaran bisnis. 

3 dari 3 halaman

7. Jadikan resmi

Ada baiknya untuk mendirikan entitas terpisah dengan perseroan terbatas swasta atau kemitraan tanggung jawab terbatas untuk bisnis Anda. Konsultasikan dengan akuntan, penasihat pajak, sekretaris perusahaan, agen asuransi, dan perencana keuangan untuk mempertimbangkan pilihan.

Jelajahi entitas mana yang terdengar paling masuk akal dan bagaimana bisnis ini kemungkinan besar mempengaruhi rencana keuangan Anda, pajak, dan jenis perlindungan asuransi apa yang harus Anda perhatikan.

8. Siapkan dokumentasi yang benar

Setiap pengeluaran terkait bisnis harus didokumentasikan dengan jelas di atas kertas. Semuanya harus sudah diterima.

Misalnya, saat menjalankan bisnis, Anda menginap di hotel. Pengeluaran ini harus didokumentasikan bersama dengan tujuan bisnis Anda. Jika Anda membelanjakan uang untuk tujuan hiburan bisnis, tagihan tersebut harus didokumentasikan dengan menyebutkan nama klien yang Anda hibur. Tidak boleh ada transaksi apapun tanpa dokumentasi tertulis.

Ketika tagihan utilitas dan belanjaan Anda disimpan dalam kotak yang sama dengan faktur dan tanda terima bisnis, Anda akan memiliki kekacauan besar di tangan Anda pada saat pajak. Catatan bisnis dan pribadi yang terpisah dapat menyelesaikan masalah ini.

Ketika Anda melacak semua keuangan Anda secara terpisah, Anda tahu persis ke mana uang bisnis dan uang pribadi Anda pergi, dan Anda dapat membuat keputusan keuangan yang lebih baik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.