Sukses

Wah, Transportasi di Ibu Kota Negara Baru akan Pakai Kendaraan Listrik dan Berbasis Internet

Ibu Kota Negara Baru akan dikembangkan sebagai wilayah ekonomi yang dikolaborasikan dengan daerah sekitarnya, seperti Balikpapan dan Samarinda.

Liputan6.com, Jakarta Ibu Kota Negara Baru (IKN) Kalimantan Timur akan memiliki sistem transportasi pintar, terpadu, dan berkelanjutan. Ini dirancanga Kementerian Perhubungan guna memudahkan konektivitas masyarakat di wilayah tersebut.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan, Kemenhub akan menerapkan sistem transportasi berbasis kendaraan listrik yang ramah lingkungan dan menggunakan internet dalam operasionalnya di IKN.

Selain konektivitas, ia mengatakan Ibu Kota Negara Kaltim akan dikembangkan sebagai wilayah ekonomi yang dikolaborasikan dengan daerah sekitarnya, seperti Balikpapan dan Samarinda.

"Ibu kota negara akan mendorong pengembangan ekonomi melalui kolaborasi segitiga perkotaan inti bersama Balikpapan dan Samarinda sebagai superhub," kata Budi seperti melansir Antara di Jakarta, Selasa (25/5/2021).

Budi menjelaskan IKN dirancang sebagai pusat pemerintahan dan inovasi hijau yang ramah lingkungan.

Kemudian, Balikpapan akan dikembangkan sebagai pusat petrokimia dan logistik, sementara Kota Samarinda akan terus dikembangkan sebagai daerah pengembangan sektor energi.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Ditjen Perhubungan Darat menerapkan sistem transportasi yang mengadopsi teknologi informasi dan komunikasi pada bidang transportasi darat, termasuk infrastruktur, kendaraan, pengguna, hingga manajemen lalu lintas dan pergerakannya.

"Pembangunan di IKN harus terintegrasi intramoda dan antarmoda sehingga pembangunan transportasi darat harus dapat menghubungkan simpul-simpul kegiatan mulai jaringan hingga layanan yang ada," katanya.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Agus H Purnomo mengatakan pihaknya akan terus meningkatkan efisiensi logistik dan transportasi laut dengan menguatkan peran pelabuhan-pelabuhan yang ada di sekitar Kalimantan Timur, hingga pembangunan pelabuhan baru sebagai pendukung IKN.

"Pelabuhan-pelabuhan yang sudah ada akan diperkuat dengan pengerjaan teknis seperti pendalaman jalur, hingga pelebaran jalur kapal," katanya.

Di sisi pengelolaan, Ditjen Perhubungan Laut juga mengoptimalisasi layanan menggunakan jaringan internet dalam sistem navigasi kapal, kepelabuhanan, penjagaan laut dan pantai.

Agus menambahkan integrasi sistem transportasi laut sudah sesuai dengan konsep IKN yang menerapkan unsur keberlanjutan, modern, dan cerdas dalam penggunaan teknologinya.

Selanjutnya, dari sisi dukungan wilayah udara, Kemenhub menerapkan sejumlah kebijakan di antaranya pembangunan dan pengadaan sistem multibandara (multiple airports system).

 

Saksikan Video Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Transportasi Lainnya

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto mengatakan pembangunan sistem multibandara dirancang untuk melayani berbagai kebutuhan penerbangan mulai dari penerbangan komersial, logistik, hingga penerbangan prioritas oleh kepala negara, pejabat tinggi, atau tamu penting negara.

Novie mengatakan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman di Balikpapan akan melayani penerbangan internasional.

Kemudian, Bandara APT Pranoto Samarinda melayani penerbangan dalam negeri dan logistik. Sementara, bandara khusus VVIP hanya melayani penerbangan prioritas.

"Bandara baru khusus VVIP ini akan dikelola bersama-sama dengan bandara lain untuk menunjang kebutuhan penerbangan satu sama lain," kata Novie.

Ia mengatakan, untuk meningkatkan pelayanan dan keamanan di wilayah udara, Kemenhub menggunakan teknologi navigasi berbasis satelit agar alur lalu lintas penerbangan semakin mudah dijalankan.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh untuk meningkatkan keselamatan penerbangan, Ditjen Perhubungan Udara mengatur penggunaan drone di ruang udara wilayah Kalimantan Timur.

"Dengan adanya peningkatan konektivitas penerbangan, kita gunakan teknologi terkini yaitu satelit navigasi, dibantu dengan radar-radar untuk melindungi penerbangan dari kemungkinan adanya drone di luar kontrol kita," katanya.

Ia menambahkan, Kemenhub optimistis bahwa rencana dan kebijakan sektor transportasi yang telah disusun akan mampu memberikan dukungan terhadap rencana pembangunan IKN yang cerdas, hijau, indah, dan berkelanjutan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.