Sukses

Diskon PPnBM Selamatkan Industri Komponen Otomotif dari Tekanan Pandemi

Insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) berhasil mendorong bisnis produksi komponen otomotif.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Yogya Presisi Tehnikatama Industri (PT YPTI), Petrus Tedja Hapsoro, mengungkapkan pemberlakuan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) berhasil mendorong bisnis produksi komponen otomotif. Produksi komponen yang sempat tertekan hanya 10 persen pada tahun lalu kini melonjak hingga 60 persen.

"Untuk saat ini semenjak ada regulasi dari pemerintah khususnya penghapusan bea pajak barang mewah, kami mendapatkan positif. Tentunya produksi kami sudah mulai naik dibanding dengan tahun lalu dimana produksi kami saat krisis itu cuman 10 maksimal cuman 15 persen, sekarag sudah mulai sampai 60 persen," kata Petrus di Yogyakarta pada Rabu (18/5/2021).

Kebijakan pemerintah untuk mendorong konsumsi di sektor otomotif tersebut dinilai membantu kondisi keuangan perusahaan. Salah satunya membuat YPTI bisa membayarkan Tunjangan Hari Raya (THR) karyawan pada tahun ini.

Selain itu, kebangkitan industri otomotif ini juga sekaligus menjadi modal YPTI untuk membiayai vaksin para karyawannya.

Selama pandemi Covid-19, kata Petrus, perusahaan berhasil bertahan dengan dua bisnisnya yaitu produksi untuk otomotif dan mengembangkan cetakan untuk otomotif. Saat krisis pada tahun lalu, katanya, beruntung banyak industri otomotif mengembangkan modul baru. Sehingga pekerjaan di pabrik YPTI justru penuh dan tidak ada pengurangan karyawan sama sekali.

Kenaikan harga bahan baku di sejumlah industri komponen sejatinya juga turut memengaruhi YPTI. Namun, sejauh ini tidak begitu banyak masalah dalam bisnis perusahaan.

"Alhamdulillah saat krisis kami tidak ada PHK, malah menambah karyawan. Karna bisnis kami tidak hanya di otomotif, kami di industri makanan dan minuman, dan juga industri alat kesehatan, kami terbantu di situ," tuturnya.

PT. YPTI merupakan perusahaan manufaktur yang berdiri sejak 1999. Perusahaan ini telah mengimplementasikan program Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri dengan mengembangkan welcab Toyota Sienta (alat bantu disabilitas), komponen pembangkit listrik, alat kesehatan (ventilator dan GeNose C19), mesin perkakas (CNC Milling) serta alat peraga pendidikan untuk sekolah vokasi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Berkat Diskon PPnBM, Penjualan Mobil Melejit 227 Persen

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan penjualan kendaraan roda empat pada April 2021 melonjak 227 persen (yoy). Kondisi tersebut sebagai dampak dari pemberlakuan insentif PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) yang diberlakukan sejak Maret 2021.

“Bulan Maret saat awal diberlakukan sudah ada kenaikan 28,85 persen (yoy) namun di April ada kenaikan yang lebih besar lagi yaitu sekitar 227 persen,” kata Menko Airlangga, Jakarta, Rabu (19/5).

Dengan adanya dampak positif tersebut, Menko Airlangga mengatakan, pemerintah akan tetap melanjutkan skema insentif PPnBM sesuai dengan skenario yang telah ditetapkan sebelumnya. Di mana, pembebasan insentif ini dilakukan secara bertahap.

Insentif PPnBM dengan diskon 100 persen diberikan pada Maret hingga Mei 2021, kemdian diskon 50 persen pada Juni hingga Agustus 2021, dan diskon 25 persen pada September hingga Desember 2021 untuk kendaraan kategori sedang dan tipe 4x2 dengan segmen sampai 1.500 cc.

"Kita melihat fasilitas ini tentu akan dilanjutkan sesuai dengan skenario yang sudah diumumkan," jelasnya.

Lebih lanjut Menko Airlangga menyampaikan, pemerintah juga telah memberikan stimulus seperti penghapusan atau penurunan beban biaya bagi pelaku usaha, bantuan langsung tunai untuk awak dan karyawan tertentu serta vaksinasi untuk tenaga kerja angkutan dan penumpang moda jalan .

Selain itu, pemerintah tengah mengkaji stimulus yang tepat untuk diberikan kepada sektor-sektor lain seperti sektor transportasi dan sektor properti yang terkait dengan retail dan hospitality.

"Yang sudah jalan antara lain properti kemudian terkait juga dengan PPN yang ditanggung pemerintah untuk di sektor ritel misalnya itu masih dalam pembahasan,” tandasnya.

 

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com 

3 dari 3 halaman

Kemenperin Bantah Rencana Perluas PPnBM Mobil Baru 3.000 Cc

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membantah adanya kabar terkait rencana pemerintah untuk memperluas insentif Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM-DTP) kendaraan bermotor mobil dengan kapasitas silinder mesin 3.000 cc ke atas pada Oktober mendatang.

Hal ini disampaikan langsung oleh Dirjen Industri Logam, Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kemenperin, Taufiek Bawazier.

"Saya rasa tidak ada. Kami tidak menghitung itu," tegas dia kepada Merdeka.com, Rabu (19/5/2021).

Taufiek mengungkapkan, sejauh ini pihaknya belum menerima informasi resmi terkait rencana memperluas insentif PPnBM-DTP terhadap mobil dengan kapasitas silinder mesin 3.000 cc ke atas.

Untuk itu, pihaknya memastikan kabar tersebut tidak benar. Mengingat sumber yang dikeluarkan tidak jelas.

"Tidak ada (penambahan kapasitas PPnBM), karena dari mana infonya Mas," tekannya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.