Sukses

UKM Bisa Ikut Program Vaksin Gotong Royong, Ini Syaratnya

Saat ini sebanyak 7.000 UKM sudah terdaftar mengikuti program Vaksin Gotong Royong.

Liputan6.com, Jakarta - Pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) bisa ikut serta dalam program Vaksin Gotong Royong. Terdapat syarat yang harus dipenuhi dipenuhi agar UKM bisa ikut serta dalam program tersebut.

"Mereka menanyakan ke kita pada awal-awal apakah UKM boleh kita ikut? Boleh," ungkap Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani, dalam acara Sosialisasi Kadin Indonesia terkait Sentra Vaksinasi Gotong Royong, Rabu (19/5/2021).

Ada prasyarat yang harus dipenuhi bagi pelaku UKM untuk mengikuti program Vaksin Gotong Royong. Yakni usaha mereka harus berstatus badan hukum. "Baik itu PT ataupun CV selama berbadan hukum Indonesia mereka boleh mendaftar," bebernya.

Dia mencatat, saat ini, sebanyak 7.000 UKM sudah terdaftar mengikuti program Vaksin Gotong Royong. Adapun total perusahaan yang telah mendaftar program mandiri tersebut mencapai 22.736 perusahaan.

Oleh karena itu, dia menilai, tingginya minat pelaku UKM untuk mengikuti program vaksin tersebut mengindikasikan kinerja usaha kecil di Indonesia masih cukup tangguh.

"Jadi, kita lihat masih banyak juga UKM yang masih bisa berjalan dengan baik. Karena mereka berpartisipasi di vaksin gotong royong ini," terangnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Erick Thohir: Pemerintah Amankan Vaksin Gotong Royong untuk 12,5 Juta Orang

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pemerintah bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggencarkan pelaksanaan vaksinasi gotong royong yang dimulai pada Selasa 18 Mei 2021.

Erick bilang, percepatan vaksinasi nasional terus dilakukan salah satunya melalui vaksinasi gotong royong. Untuk vaksinasi gotong royong, pihaknya sudah mendapatkan komitmen vaksin untuk 12,5 juta orang.

"Jenis vaksinnya ini ada 2, yaitu Sinopharm dan Cansino. Untuk Sinopharm ada 15 juta dosis atau (untuk) 7,5 juta orang (2 kali suntikan) dari mulai bulan ini sampai bulan Desember," ujar Erick dalam konferensi pers, Rabu (19/5/2021).

Lanjutnya, pihaknya juga akan mendorong pengadaan vaksin Cansino sebanyak 5 juta dosis atau untuk 5 juta orang (1 suntikan).

"Total ada 12,5 juta vaksin untuk vaksinasi gotong royong," kata Erick.

Erick bilang, pihaknya tidak akan terus berusaha untuk meneken kerjasama pengadaan vaksin dengan negara lain, baik negara-negara di Eropa, Amerika dan lainnya. Hal ini selaras dengan program Indonesia sehat, yaitu percepatan vaksinasi.

"Tidak kalah penting kami ucapkan terima kasih kepada masyarakat yang percaya dan mendorong program vaksinasi gotong royong ini berjalan baik, karena tanpa dukungan masyarakat, upaya pemerintah tidak ada artinya. Alhamdulillah, responsnya positif, sekarang kita tinggal jaga ritme supaya sesuai target," tandas Erick.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.