Sukses

Harga Emas Antam Melonjak Rp 10 Ribu per Gram pada 18 Mei 2021

Sementara harga emas Antam buyback juga naik lebih besar yaitu Rp 15 ribu per gram menjadi Rp 857 ribu per gram.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk atau Antam melonjak pada perdagangan Selasa ini. Harga jual kembali atau buyback emas Antam juga ikut naik.

Mengutip laman Logam Mulia, Selasa (18/5/2021), harga emas Antam hari ini, naik Rp 10 ribu menjadi Rp 947 ribu per gram. Kemarin, harga emas Antam dipatok Rp 937 ribu per gram.

Sementara harga emas Antam buyback juga naik lebih besar yaitu Rp 15 ribu per gram menjadi Rp 857 ribu per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 857 ribu per gram.

Sementara harga emas Antam hari ini bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 9.820.000, dan ukuran 20 gram dijual Rp 19.000.000.

Saat ini, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram.

Antam juga menyediakan emas dalam bentuk lain, seperti koin dinar, dirham maupun emas koleksi lainnya. Hingga pukul 08.36 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia.

Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen).

Daftar Harga Emas Antam:

* Pecahan 0,5 gram Rp 523.500

* Pecahan 1 gram Rp 947.000

* Pecahan 2 gram Rp 1.834.000

* Pecahan 3 gram Rp 2.726.000

* Pecahan 5 gram Rp 4.510.000

* Pecahan 10 gram Rp 8.965.000

* Pecahan 25 gram Rp 22.287.000

* Pecahan 50 gram Rp 44.495.000

* Pecahan 100 gram Rp 88.912.000

* Pecahan 250 gram Rp 222.015.000

* Pecahan 500 gram Rp 443.820.000

* Pecahan 1.000 gram Rp 887.600.000.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga Emas Melonjak di Atas 1 Persen Imbas Pelemahan Bursa Saham

Sebelumnya, harga emas naik pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta), menuju level tertinggi dalam 3 bulan. Pendorong kenaikan harga emas ini adalah pelemahan bursa saham dan juga penurunan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS).

Mengutip CNBC, Selasa (18/5/2021), harga emas di pasar spot melonjak 1,3 persen menjadi USD 1.866,84 per ounce (17.50 GMT), setelah sebelumnya sempat menyentuh level tertinggi sejak 1 Februari 2021 di angka USD 1.868,26 per ounce.

Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 1,6 persen menjadi USD 1.867,60 per ounce.

"Ada pelarian modal dari pasar ekuitas mendorong kenaikan harga emas. Ini juga antisipasi dari tren kenaikan angka inflasi di masa yang akan datang," jelas pendiri Circle Squared Alternative Investments, Jeffrey Sica.

"Imbal hasil surat utang juga tidak bergerak, itu akan semakin meningkatkan kemungkinan investor untuk memilih emas," tambah Jeffrey Sica.

Pasar saham global berhenti menguat karena tekanan inflasi yang membuat penurunan permintaan aset-aset berisiko. Data pada pekan lalu menunjukkan bahwa harga di tingkat produsen naik lebih tinggi dari yang diharapkan.

Investor saat ini tengah menunggu risalah rapat Bank Sentral AS atau the Fed yang dijadwalkan akan dilakukan pada Rabu pekan ini. risalah ini akan memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter Bank Sentral AS.

"The Fed akan terus berpegang pada anggapan bahwa kenaikan inflasi lebih berkaitan dengan pembukaan kembali ekonomi daripada dengan inflasi riil," kata Sica.

Emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap kenaikan inflasi. Dengan begitu harga emas kemungkinan akan naik.

Dari sisi teknis, analis senior RJO Future Eli Tesfaye mengatakan, harga emas telah menembus rata-rata pergerakan 200 hari dan itu mendukung kenaikan harga lebih lanjut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.